Page 42 - Misteri Banteng Wulung
P. 42

“Jaya Purnama?  Raden Jaya Purnama, putra mahkota

            junjungan hamba?”

                 “Benar, Paman,” jawab Raden Jaya Purnama singkat.


                 Patih Jaya Santana langsung bersujud di depan Raden
            Jaya  Purnama.  la  benar-benar  tidak  mengenali  lagi  Raden
            Jaya  Purnama.  Waktu  ia  meninggalkan  istana  Kerajaan
            Sumberkarang, Raden Jaya Purnama masih kecil. Kini putra

            mahkota tersebut telah menjadi pemuda gagah perkasa dan
            tampan.  Lagi pula,  ia telah memiliki ilmu  kesaktian  yang
            berada jauh di atasnya.


                 “Maafkan  hamba  yang  tidak  mengenali  Raden  dan
            berani melawan Raden,” kata  Patih Jaya Santana  sambil
            terisak antara haru dan bahagia.


                 “Sudahlah, Paman. Aku juga mohon maaf kepada Paman
            karena  telah  berani  bertempur melawan  Paman,”  jawab
            Raden Jaya Purnama merendah. la  tidak  ingin dijunjung
            terlalu tinggi oleh orang kepercayaan Baginda. Orang yang

            kelak  juga menjadi orang kepercayaannya sebagai patih
            Kerajaan Sumberkarang, selain Patih Jaya Santanu.

                 Akhirnya, kedua orang  perkasa dari  Kerajaan

            Sumberkarang  tersebut saling  menceritakan  pengalaman
            masing-masing selama beberapa tahun mereka tidak
            bertemu.





                                         35
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47