Page 35 - modul perundungan
P. 35
4. Masalah Disiplin
o Sering Terlibat Masalah di Sekolah: Pelaku mungkin sering terlibat dalam masalah
disiplin di sekolah, seperti sering dipanggil oleh guru, sering berkelahi, atau terlibat
dalam kegiatan yang melanggar aturan.
o Kurang Hormat terhadap Otoritas: Pelaku sering menunjukkan sikap tidak hormat
atau menentang terhadap otoritas, seperti guru, orang tua, atau petugas sekolah.
5. Masalah Hubungan dengan Teman Sebaya
o Bermasalah dengan Hubungan Sosial: Pelaku mungkin kesulitan mempertahankan
hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan teman sebaya.
o Memiliki Teman dengan Perilaku Serupa: Pelaku sering bergaul dengan kelompok
yang memiliki perilaku serupa, mendukung atau terlibat dalam tindakan perundungan
bersama-sama.
b. Strategi pencegahan perundungan
1. Pendidikan dan Kesadaran
• Program Pendidikan Anti-Perundungan:
o Mengadakan program pendidikan di sekolah untuk meningkatkan kesadaran tentang
apa itu perundungan, dampaknya, dan bagaimana mencegahnya. Program ini dapat
mencakup seminar, lokakarya, dan diskusi kelas.
• Pendidikan Karakter:
o Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum untuk mengajarkan nilai-nilai
seperti empati, rasa hormat, toleransi, dan keberanian untuk melawan perundungan.
• Pelatihan untuk Guru dan Staf:
o Melatih guru dan staf sekolah untuk mengenali tanda-tanda perundungan dan
bagaimana menanggapi secara efektif. Pelatihan ini harus mencakup cara-cara
intervensi dan pendampingan korban serta pelaku.
2. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Inklusif
• Kebijakan Nol Toleransi terhadap Perundungan:
o Menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap semua bentuk perundungan di sekolah.
Kebijakan ini harus jelas, ditegakkan secara konsisten, dan disosialisasikan kepada
semua anggota komunitas sekolah.
• Membangun Budaya Inklusif:
31 | M O D U L A G E N P E R U B A H A N P E R I L A K U M E N G G U N A K A N M E D I A
A N I M A S I S A T U A B A L I