Page 24 - 1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN
P. 24

dalam  negeri  maupun  luar  negeri  yang  bertentangan  dengan  Pancasila  dan
                     mengancam  atau  membahayakan  kedaulatan  negara,  keutuhan  wilayah  Negara
                     Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa.   usaha dan kegiatan,
                     baik  dari  dalam  negeri  maupun  luar  negeri  dapat  mengancam  seluruh  aspek
                     kehidupan berbangsa dan bernegara baik aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan
                     budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan.  Dalam berbagai bentuk ancaman,
                     peran kementerian/lembaga Negara sangat dominan. Sesuai dengan bentuk ancaman
                     dibutuhkan sinergitas antar kementerian dan  lembaga Negara dengan keterpaduan
                     yang  mengutamakan  pola  kerja  lintas  sektoral  dan  menghindarkan  ego  sektoral,
                     dimana  salah  satu  kementerian  atau  lembaga  menjadi  leading  sector,  sesuai  tugas
                     pokok  dan  fungsi  masing-masing,       dibantu  kementerian  atau  lembaga  Negara
                     lainnya.  Sebagai contoh : dalam menghadapi ancaman bencana alam, Badan Nasional
                     Penanggulangan  Bencana  (disingkat  BNPB),  sebagai  leading  sector  sesuai  dengan
                     amanat  Undang-Undang  Nomor  24  Tahun  2007  tentang  Penanggulangan  Bencana,
                     dan dalam pelaksanaannya juga dibantu kementerian/lembaga lainnya.

                     Ancaman  juga  dapat  terjadi  dikarenakan  adanya  konflik  kepentingan  (conflict  of
                     interest),  mulai  dari  kepentingan  personal  (individu)  hingga  kepentingan  nasional.
                     Benturan  kepentingan  di  fora  internasional,  regional  dan  nasional  kerap  kali

                     bersimbiosis  melahirkan  berbagai  bentuk  ancaman.  Potensi  ancaman  kerap  tidak
                     disadari  hingga  kemudian  menjelma  menjadi  ancaman.  Dalam  konteks  inilah,
                     kesadaran  bela  Negara  perlu  ditumbuhkembangkan  agar  potensi  ancaman  tidak
                     menjelma menjadi ancaman.

               D.   Kewaspadaan Dini

                     Dalam konteks kesehatan masyarakat dikenal Sistem Kewaspadaan Dini KLB. Sistem
                     Kewaspadaan  Dini  KLB  (SKD-KLB)  merupakan  kewaspadaan  terhadap  penyakit
                     berpotensi  KLB  beserta  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya  dengan  menerapkan
                     tekonologi  surveilans    epidemiologi  dan  dimanfaatkan  untuk  sikap  tanggap
                     kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan kejadian luar
                     biasa yang cepat dan tepat. Sementara dalam penyelenggaraan pertahanan Negara,
                     kemampuan  kewaspadaan  dini  dikembangkan  untuk  mendukung  sinergisme
                     penyelenggaraan  pertahanan  militer  dan  pertahanan  nirmiliter  secara  optimal,
                     sehingga  terwujud  kepekaan,  kesiagaan,  dan  antisipasi  setiap  warga  negara  dalam
                     menghadapi  potensi  ancaman.  Di  sisi  lain,  kewaspadaan  dini  dilakukan  untuk
                     mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
                     bisa  menjadi  ancaman  bagi  kedaulatan,  keutuhan  NKRI  dan  keselamatan  bangsa.
                     Dalam  penyelenggaraan  otonomi  daerah,  kewaspadaan  dini  adalah  serangkaian
                     upaya/tindakan  untuk  menangkal  segala  potensi  ancaman,  tantangan,  hambatan






                                                                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29