Page 48 - 1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN
P. 48

Sejalan dengan hal tersebut, maka Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
                     daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota.

                     Pembagian daerah ke dalam provinsi, kemudian kabupaten, kota dan desa tentunya
                     tidak  dimaksudkan  sebagai  pemisahan  apalagi  pemberian  kadulatan  sendiri.  Pada
                     dasarnya  bentuk  organisasi  pemerintahan  negara  adalah  unitaris,  namun  dalam
                     penyelenggaraan  pemerintahan  dapat  saja  diakukan  pendelegasian  urusan
                     pemerintahan  atau  kewenangan  kepada  pemerintahan  provinsi,  kabupaten/kota
                     maupun  desa.  Dengan  demikian,  Indonesia  adalah  melting  pot  atau  tempat
                     meleburnya berbagai keragaman yang kemudian bertransformasi menjadi identitas
                     baru yang lebih besar bernama Indonesia. Indonesia adalah konstruksi masyarakat
                     modern  yang  tersusun  dari  kekayaan  sejarah,  sosial,  budaya,  ekonomi,  politik,  dan
                     ideologi  yang  tersebar  di  bumi  nusantara.  Gerakan  separatisme  atau  upaya-upaya
                     kearah  disintegrasi  bangsa,  adalah  sebuah  tindakan  ahistoris  yang  bertentangan
                     dengan semangat persatuan dan kesatuan tersebut.

                     Disamping  kesatuan  psikologis,  politis,  dan  geografis  diatas,  penyelenggaraan
                     pembangunan  nasional  juga  harus  didukung  oleh  kesatuan  visi.  Artinya,  ada
                     koherensi  antara  tujuan  dan  cita-cita  nasional  yang  termaktub  dalam  Pembukaan

                     UUD 1945 dengan visi, misi, dan sasaran strategis yang dirumuskan dalam Rencana
                     Pembangunan  Jangka  Panjang  (RPJP)  Nasional,  Rencana  Pembangunan  Jangka
                     Menengah  (RPJM)  Nasional,  Rencana  Pembangunan  Jangka  Panjang  (RPJP)  Daerah,
                     Rencana  Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, hingga Rencana Strategis
                     Kementerian/Lembaga  dan  Satuan  Kerja  Pemerintah  Daerah  (SKPD)  baik  tingkat
                     provinsi  maupun  kabupaten/kota.  Dengan  demikian,  maka  program-program
                     pembangunan  di  setiap  instansi  pemerintah  baik  pusat  maupun  daerah,  pada
                     hakekatnya membentuk derap langkah yang  serasi menuju kepada titik  akhir yang
                     sama.  Bahkan  keberadaan  lembaga  politik,  pelaku  usaha  sektor  swasta,  hingga
                     organisasi kemasyarakatan (civil society) sesungguhnya harus bermuara pada tujuan
                     dan  cita-cita  nasional  tadi.  Ini  berarti  pula  bahwa  pencapaian  tujuan  dan  cita-cita
                     nasional bukanlah tanggungjawab dari seseorang atau instansi saja, melainkan setiap
                     warga  negara,  setiap  pegawai/pejabat  pemerintah,  dan  siapapun  yang  merasa
                     memiliki identitas ke-Indonesia-an dalam dirinya, wajib berkontribusi sekecil apapun
                     dalam upaya mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.

               E.    Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

                     Demokrasi  tidak  datang  dengan  tiba-tiba  dari  langit.  Ia  merupakan  proses  panjang
                     melalui pembiasan, pembelajaran dan penghayatan. Untuk tujuan ini dukungan sosial
                     dan  lingkungan  demokrasi  adalah  mutlak  dibutuhkan.  Kesatuan  bangsa  Indonesia






                                                                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53