Page 47 - 1. Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai BN
P. 47

sebaliknya.  Demikian  pula,  suku  Betawi  dan  Jakarta  memiliki  kepedulian  untuk
                     melestarikan  dan  mengembangkan  tradisi  dan  pranata  sosial  di  suku  Dayak  di
                     Kalimantan,  dan  sebaliknya.  Hubungan  harmonis  seperti  ini  berlaku  pula  untuk
                     seluruh  suku  bangsa  di  Indonesia.  Ibarat  tubuh  manusia,  jika  lengan  dicubit,  maka
                     seluruh badanpun akan merasa sakit dan turut berempati karenanya.

                     Dengan  demikian,  Indonesia  adalah  melting  pot  atau  tempat  meleburnya  berbagai
                     keragaman yang kemudian bertransformasi menjadi identitas baru yang lebih besar
                     bernama Indonesia. Indonesia adalah konstruksi masyarakat modern yang tersusun
                     dari kekayaan sejarah, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan ideologi yang tersebar di
                     bumi nusantara. Gerakan separatisme atau upaya-upaya kearah disintegrasi bangsa,
                     adalah sebuah tindakan ahistoris yang bertentangan dengan semangat persatuan dan
                     kesatuan tersebut.

                     Disamping  kesatuan  psikologis,  politis,  dan  geografis  diatas,  penyelenggaraan
                     pembangunan  nasional  juga  harus  didukung  oleh  kesatuan  visi.  Artinya,  ada
                     koherensi  antara  tujuan  dan  cita-cita  nasional  yang  termaktub  dalam  Pembukaan
                     UUD 1945 dengan visi, misi, dan sasaran strategis yang dirumuskan dalam Rencana
                     Pembangunan  Jangka  Panjang  (RPJP)  Nasional,  Rencana  Pembangunan  Jangka

                     Menengah  (RPJM)  Nasional,  Rencana  Pembangunan  Jangka  Panjang  (RPJP)  Daerah,
                     Rencana  Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, hingga Rencana Strategis
                     Kementerian/Lembaga  dan  Satuan  Kerja  Pemerintah  Daerah  (SKPD)  baik  tingkat
                     provinsi  maupun  kabupaten/kota.  Dengan  demikian,  maka  program-program
                     pembangunan  di  setiap  instansi  pemerintah  baik  pusat  maupun  daerah,  pada
                     hakekatnya membentuk derap langkah yang  serasi menuju kepada titik  akhir yang
                     sama.  Bahkan  keberadaan  lembaga  politik,  pelaku  usaha  sektor  swasta,  hingga
                     organisasi kemasyarakatan (civil society) sesungguhnya harus bermuara pada tujuan
                     dan  cita-cita  nasional  tadi.  Ini  berarti  pula  bahwa  pencapaian  tujuan  dan  cita-cita
                     nasional bukanlah tanggungjawab dari seseorang atau instansi saja, melainkan setiap
                     warga  negara,  setiap  pegawai/pejabat  pemerintah,  dan  siapapun  yang  merasa
                     memiliki identitas ke-Indonesia-an dalam dirinya, wajib berkontribusi sekecil apapun
                     dalam upaya mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.

               D.   Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

                     Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
                     1945, “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Ini berarti
                     bahwa  Organisasi  Pemerintahan  Negara  Republik  Indonesia  bersifat  unitaris,
                     walaupun  dalam  penyelenggaraan  pemerintahan  kemudian  terdesentralisasikan.








                                                                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52