Page 54 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 54
Selanjutnya kita dapat melakukan beberapa simulasi transien dengan kapasitas baterai dan
PLTS berbeda untuk melihat respons frekuensi sistem. Hasil simulasi transien dengan beberapa
kapasitas baterai pada contoh kasus yang sama dengan Subbab 3.3.2.2 dapat dilihat pada Tabel
3-4. Dari Tabel 3-4 terlihat bahwa dengan kapasitas baterai sebesar 1 MW, kapasitas PLTS dapat
dibuat menjadi 7 MW dengan nilai frekuensi terendah berada di atas dari nilai batas frekuensi
terendah.
Tabel 3-4 Hasil Simulasi Transien Penentuan Kapasitas Baterai
Rasio PV dan Baterai Frekuensi Sistem
Kapasitas Kapasitas (Kapasitas Baterai / Terendah setelah
PV Baterai
PV) Gangguan
6 MW 1 MW 16,67% 49,81 Hz
6 MW 2 MW 33,33 % 49,88 Hz
7 MW 1 MW 14,29% 49,78 Hz
7 MW 2 MW 28,57% 49,84 Hz
3.3.2.4. Kapasitas PV
Merujuk pada Subbab 0.
3.4. PLTS Mikrogrid Interaktif
3.4.1. Evaluasi Sistem Eksisting
Dalam menentukan seberapa besar Definisi Sistem (yang digunakan pada
penetrasi PLTS, analisis terhadap pedoman ini) berdasarkan Beban Puncak
kondisi dan pertumbuhan beban Hint 12 Komunal : < 1 MW
1–10 MW
:
Mikro
perlu dilakukan. Hal ini untuk Kecil : 10–100 MW
memastikan energi dari PLTS dapat Sedang : 100–1000 MW
diserap secara maksimal. Pada sistem Besar : > 1000 MW
komunal, umumnya suplai energi diestimasikan berdasarkan jumlah kepala keluarga yang
terdapat pada lokasi tersebut. Rencana pengadaan suplai energi kemudian dibuat berdasarkan
alokasi untuk setiap kepala keluarga dan proyeksi peningkatannya. Data yang dibutuhkan
untuk evaluasi sistem eksisting dapat dilihat pada Tabel 3-2. Berdasarkan data tersebut,
kebutuhan energi per tahun dapat diestimasikan.
Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 44