Page 40 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 40
Artinya, Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan,
bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mu jizat, pastilah mereka beriman
kepada-Nya. Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi
Allah". Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang
mereka tidak akan beriman
Kedua, kata juhdun (َ ٌدْهج)dengan arti kesanggupan atau kemampuan yang di da
lamya terkandung arti sulit, berat dan susah. Contohnya, firman Allah dalam surat at-
Taubah (9): 79:
ۡ
ۡ
ۡ
َّ
َّ
َّ
َّ
ُ
َ ۡ مُهَد ۡهُجَ لَّإَ َنودج َ َيَ َ لََّ َنيِذلٱوَ ِتَقَدَّصلٱَ يِفَ َنيِنِم ۡ ؤُملٱَ َنِمَ َنيِع ّ وطُملٱَ َنوُزِملَيَ َنيِذلٱ
ِ
ِ
َ
ِ
َ
َ
ۡ
ۡ
َ.ميِلأٌَباَذَعَ ۡ مُهلوَ ۡ مُهنِمَُ َّ لِلٱَر ِ خَسَ ۡ مُهنِمََنو ُ رَخ ۡ سَيَف
َ
ٌ
َ
Artinya, (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-
orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang
tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-
orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan
untuk mereka azab yang pedih.
Pengubahan kata dari ja ha da (دهج)atau ja hi da (دهج)menjadi ij ta ha da
(دهتجإ)dengan cara menambahkan dua huruf, yaitu “alif” di awal nya dan “ta” antara
huruf jim” dan “ha”, mengandung enam maksud, satu di antara maksudnya yang tepat
adalah untuk “mubalaghah” (ةغلابملا), yaitu dalam pengertian “sangat”.
َ
Bila kata ja ha da (َ َدهَج) dihubungkan dengan dua bentuk mashdarnya tersebut,
pengertiannya berarti “kesanggupan yang sangat “ atau “kesungguhan yang sangat”. Bila
arti kata (etimologis) ini dihubungkan dengan arti istilah (definitif) tentang ijtihad, akan
terlihat keserasian artinya karena pada kata ijtihad itu memang terkandung arti
kesanggupan dan kemampuan yang maksimal dan harus dilakukan dengan kesungguhan
serta sepenuh hati.
Pernyataan-pernyataan tersebut diatas adalah pengertian ijtihad secara Bahasa
(lughowi). Berikutnya adalah pengertian ijtihad secara teknis hukum Islam. Sebenarnya
banyak rumusan yang diberikan oleh ulama’ mengenai definisi “ijtihad”, tetapi satu
sama lainnya tidak mengandung perbedaan yang prinsip, bahkan kelihatan saling
menguatkan dan menyempurnakan. Diantara definisi tersebut adalah:
USHUL FIKIH - KELAS XII 31