Page 64 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 64

PRAWACANA



                       Masalah  nâsikh  mansûkh  dan  korelasinya  dengan  al-Qur’an  merupakan  hal  yang

               masih hangat untuk dibicarakan sampai saat ini. Pendapat seputar konsep ini dalam ushûl al-

               fiqh dan ‘ulûm al-qur’ân (tafsir) masih diselimuti oleh kontroversi. Kontroversi tentang ada
               tidaknya  teori  naskh  akhirnya  mencuat  ke  permukaan  dan  menjadi  isu  yang  tak  kunjung

               berakhir. Oleh karena itu, Muhammad Amin Suma menyatakan bahwa di antara kajian Islam

               tentang hukum (fiqh – usûl fiqh), yang sampai sekarang masih debatable dan kontroversial
               adalah  persoalan  naskh,  terutama  jika  dihubungkan  dengan  kemungkinan  adanya  nâsîkh-

               mansûkh antar ayat-ayat Al-Qur’an.
                       Dengan nada yang cukup “provokatif”, pemikir muslim asal Mesir, Gamal al-Banna

               menyatakan  bahwa  ide  naskh  adalah  “min  akbar  al-kawârits  al-fikriyyah”  (‘salah  satu
               malapetaka  pemikiran  terbesar’)  yang  menjadikan  ulama  salaf  tergelincir  dan  tertipu.

               Akhirnya seluruh mereka membolehkannya, bahkan mereka sampai mengatakan bahwa itu

               merupakan ijma‘. Lebih dari itu, mereka menolak Imam Syafi‘i, yang menyatakan bahwa
               Sunnah  tidak  me-naskh  Al-Qur’an,  berdasarkan  klaim  mereka  bahwa  kedua-duanya  –Al-

               Qur’an dan Sunnah– adalah wahyu.
                       Maka  dari  itu,  pembahasan  tentang  Naskh  dan  Mansukh  dalam  buku  ini  akan

               mengulas banyak hal tentang dimensi-dimensi yang terdapat dalam Naskh-Mansukh, mulai
               definisi, hikmahnya dll.




               MATERI PEMBELAJARAN


               A.  Pengertian Nasikh Mansukh
                          Secara    etimologi,  kata  nasakh  dipakai    untuk    beberapa    pengertian:

                   penghapusan,  dan pemindahan/menyalin. Secara etimologis, kata “nasakh”(خسن) dalam


                   bahasa Arab digunakan dengan arti al-izalah(ةلازلإا), yang artinya menghilangkan atau

                   meniadakan. Seperti pada ungkapan: باتكلاَاذهَيفَامَتخسن “Saya  menyalin tulisan


                   yang  ada  alam  kitab  ini”,  begitu  juga  ungkapan:  َ ّلظلاسمشلاَ تخسن  “Matahari  telah

                   menghilangkan  bayangan”.  Terkadang  kata  tersebut  juga  digunakan  dengan  arti  al-


                                                                           USHUL FIKIH  -  KELAS XII 55
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69