Page 92 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 92
WAWASAN LAIN
Hukum fiqih mempunyai lapangan yang luas, meliputi berbagai peraturan dalam
kehidupan yang menyangkut hubungan manusia dengan Khaliqnya dan hubungan manusia
dengan sesama manusia dan sesama makhluk. Yang dalam pelaksanaannya juga berkaitan
dengan situasi/keadaan tertentu, maka mengetahui landasan hukum yang menjadi pedoman
berpikir dalam menentukan hukum tersebut sangatlah penting.
Ta’arudh al-adillah adalah suatu istilah yang dijumpai dalam Ilmu Ushul Fiqh.
Secara etimologi ta’arudh yaitu saling bertentangan atau pertentangan antara dua perkara.
Adapun Ta’arudh al-adillah menurut kajian ilmu Ushul Fiqh adalah Berhadap-hadapan dua
dalil dengan cara yang saling bertentangan. Sebenarnya, tidak ada dalil nash yang saling
bertentangan, adanya pertentangan dalil syara’ itu hanya menurut pandangan mujtahid,
bukan pada hakikatnya. Dalam kerangka pikir inilah, maka ta’arudh mungkin terjadi pada
dalil-dalil yang qath’i maupun zanni.
Dalam keberangsuran turunnya wahyu ditemukan adanya dalil-dalil yang terkesan
bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya (ta’arudh al-adillah). Hal ini sering
dijadikan sebagai senjata oleh pihak-pihak yang ingin menyesatkan umat Islam. Misalnya
dengan menganggap perbedaan pendapat (penyimpangan pendapat) sebagai hal yang juga
ditemukan dalam tasyri’ hukum Islam. Untuk itu, kita harus mengetahui bagaimana melihat
konteks yang bertentangan tersebut.
PENUGASAN BELAJAR MANDIRI
1. Tulislah contoh-contoh bentuk Ta’arrudl Al-Adillah yang terdapat dalam al-Qur’an,
minimal 3 ayat!
2. Buatlah kliping pendapat-pendapat ulama tentang pro-kontra Ta’arrudl Al-Adillah baik
yang terdapat al-Qur’an atau Hadis!
RANGKUMAN
Ta‘arud al-adillah adalah kontradiksi antara kandungan salah satu dari dua dalil
yang sama derajatnya dengan dalil lain. Kontradiksi itu dapat terjadi antara ayat al-Qur’an
dengan ayat al-Qur’an yang lain, hadis mutawatir dengan hadis mutawatir, hadis ahad
dengan hadis ahad, dan antara qiyas dengan qiyas yang lain. Tempat Ta‘âruḍ al-adillahyang
USHUL FIKIH - KELAS XII 83