Page 89 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 89

Sementara  dalam  perspektif  yang  berlaku  pada  Ulama  Hanafiyyah

                       mengemukakan beberapa langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan pertentangan
                       antara dua nash atau dalil, antara lain:

                       a.  Naskh.  Untuk  menerapkan  metode  ini,  para  mujtahid  harus  meneliti  waktu
                          turunya nash atau dalil yang bertentangan tersebut. Apabila mujtahid mengetahui

                          mana dalil atau nash yang dahulu turun dan yang kemudian turun, maka ketika
                          itu ditetapkan dengan metose naskh. Yang digunakan adalah dalil yang kemudian

                          datang.

                       b.  Tarjih,  yaitu  menguatkan  satu  dalil  dari  dua  dalil  yang  bertentangan  dengan
                          pertimbangan indicator yang mendukung.

                       c.  Al-Jamu wa al-Taufiq, yaitu menghimpun kedua dalil yang bertentangan untuk

                          kemudian  dikompromikan.  Metode  ini  sejalan  dengan  prinsip  yang  ditetapkan
                          dalam  kaidah  fiqh  “Mengamalkan  dua  dalil  yang  bertentangan  lebih  baik  dari

                          pada meniggalkan atau mengabaikan dalil yang lain.”
                       d.  Tasaqut al-Dalalain, yaitu mengugurkan kedua dalil yang bertentangan. Metode

                          ini digunakan ketika metode sebelumnya tidak dapat menyelesaikan pertentangan
                          antara dalil tersebut.



               F.  Contoh Dalil yang terkesan Ta’arrudl Al-‘Adillah
                          Contoh perbedaan pendapat ulama mengenai adanya dua dalil yang diang gap

                   bertentangan adalah mengenai Firman Allah dalam surat al-Baqarah(2): 240:


                                                                                                       َّ
                                                             َ ً
                                                                            َ
                                         ْ
                                                                                               َّ
                                             َ
                                    َِل ْ وَحلاَىلإَاًعاَتمَمهجاو ْ ز ِ لَْةَّي ِ صوَاًجاو ْ زأََنو ُ رَذَيوَمُكْنِمََن ْ وفوَتُيََنيِذلاو
                                                                                     َ ْ
                                              ِ
                                                                          َ
                                                                                                َ
                                                   َ ْ ِ ِ َ
                                                                                                         َ
                                                                     َ
                          Artinya: Orang-orang yang meninggal di antaramu dan meninggalkanistri-istri,
                   hendak lah berwasiat bagi istri-istri mereka untukber senang-senang selama setahun.
                          Kemudian, ayat 234 surat al-Baqarah(2)itu berbunyi:
                                                           َ
                                                    َ
                                                                                                       َّ
                                                                            َ
                                             َ َ
                                                                                               َّ
                                ََا ً رْشَعوَ ٍ رُهْشأَةعَب ْ رأََّنهِسُفنأبََنْصَّبرَتَيَاج َ  و ْ زأََنو ُ رَذَيوَمُكنِمََن ْ وفوَتُيََنيِذلٱو
                                ِۖ
                                                                          َ ً
                                                                                     َ ْ
                                                       ِ
                                                            ِ
                                                َ
                                                                    َ
                                                                                                َ
                                       َ
                                                                                                         َ
                          Artinya: Orang-orang yang meninggal di antaramu dan meninggalkanistri-istri,
                   hendak lah istri-istri itu menahan diri selama empatbulan sepuluh hari.
                          Perbedaan pendapat ulama mengenai kedua ayat itu adalah:
                    1.  Sebagian ulama beranggapan bahwa dua dalil dalam dua ayat itu bertentang an: ayat
                       240surat al-Baqarah itu menetapkan hukum beridah bagi istri yang kematian suami
                       adalah selama satu tahun; sedangkan ayat menetapkan  hukum  ber‘iddah bagi  istri
                                                                           USHUL FIKIH  -  KELAS XII 80
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94