Page 131 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 131
No Praktik kepemilikan atau akad Hukum
1
2
3
4
5
RINGKASAN
1. Kepemilikan adalah hubungan secara syariat antara harta dan seseorang yang menjadikan
harta terkhusus kepadanya dan berkonsekuensi boleh ditasarufkan dengan segala bentuk
tasaruf selama tidak ada pembekuan tasaruf.
2. Kepemilikan utuh adalah kepemilikan seseorang terhadap barang sekaligus manfaatnya.
3. Istīlā’ ‘Alā Al-Mubāḥ adalah kepemilikan seseorang terhadap barang yang belum pernah
berada dalam kepemilikan seseorang dan tidak ada larangan syariat untuk memilikinya.
4. Al-‘Uqūd adalah kepemilikan seseorang terhadap barang dengan cara transaksi.
5. Khalafiyyah adalah kepemilikan seseorang terhadap barang dengan cara pergantian. Baik
berupa pergantian orang yang dikenal dengan istilah warisan, atau berupa pergantian
barang yang dikenal dengan istilah ganti rugi (taḍmīn).
6. Tawallud Min Al-Mamlūk adalah kepemilikan seseorang terhadap barang hasil dari apa
yang dimiliki.
7. Kepemilikan tidak utuh adalah kepemilikan seseorang terhadap barang atau manfaatnya
saja.
8. Kepemilikan barang adalah kepemilikan seseorang terhadap barangnya saja. Yakni
barangnya ia miliki, sedangkan manfaatnya milik orang lain.
9. Kepemilikan manfaat adalah kepemilikan seseorang terhadap manfaatnya saja sedangkan
barangnya milik orang lain.
10. Akad secara khusus adalah ījāb dan qabūl dengan cara yang dilegalkan syariat dan
berkonsekuensi terhadap barang yang menjadi obyek akad.
FIKIH X 119