Page 126 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 126
gila atau anak kecil tidak berkonsekuensi pemindahan kepemilikan. Dalam arti,
barang tetap milik penjual dan alat pembayaran tetap milik pembeli.
e. Macam-macam akad berdasarkan adanya batas waktu yang ditentukan atau tidak
terbagi menjadi dua:
1) Akad Mu’aqqat
Yaitu akad yang disyaratkan harus ada penyebutan batas waktu. Seperti akad
ijārah (transaksi persewaan) dan akad musāqāh (transaksi pengairan). Sehingga
tidak sah jika jenis transaksi ini dilakukan tanpa ada penyebutan batas waktu.
2) Akad Muṭlaq
Yaitu akad yang tidak diharuskan ada penyebutan batas waktu. Artinya,
penyebutan batas waktu dalam transaksi ini tidak menjadi rukun bahkan jika ada
penyebutan batas waktu akan menyebabkan transaksi tidak sah. Seperti akad
nikah dan akad wakaf. Jika dalam transaksi ada penyebutan batas waktu seperti
“saya nikahkan Ahmad dengan Fatimah dengan batas waktu satu tahun” maka
akad nikah batal. Berbeda dengan akad mu’aqqat, karena penyebutan batas
waktu dalam akad mu’aqqat menjadi rukun.
C. IḤYĀ’UL MAWĀT (MEMBUKA LAHAN MATI)
1. DALIL
Dalil yang mendasari legalitas iḥyā’ul mawāt adalah sabda Rasulullah Saw
َ
َ
َ
ُ َ َ َ ا َ َ ا ْ َ ْ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ
ْ
َ )يناربطلاَهاور(َهلَيهفَةتيمَاضرأَايحأَنمَاللهَدابعَدابعلاوَاللهَضرأَضرلْا
ِ
ِ
ِ
“Bumi adalah bumi Allah, hamba-hamba adalah hamba-hamba Allah, barang siapa
membuka lahan mati, maka menjadi miliknya”. (HR. Ṭabrani)
َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ا َ َ ا َ َ
َ َ ٌ ْ
َ َ
َ ْ
َ ْ
ْ َ ْ ْ َ
ْ
ٌ َ َ َ َ ُ
َ )يئاسنلاَهاور(َةقدصَوهفَاهنمَيفاوعلاَ ِ تلكأَاموَرجأَاهيفَهلفَةتيمَاضرأَايحأَنم
ِ
ِ ِ
“Barang siapa menghidupkan lahan mati, maka ia berhak mendapatkan pahala, dan
sesuatau yang dimakan para pencari rezeki darinya adalah sedekah”. (HR. Nasa’i)
َ َ َ َ
َ
ْ َ ْ ا
ْ َ َ َ ْ َ
َ
َ ُّ َ َ ُ
َ )دمحأَهاور(َاهبَقحأَوهفَ ٍ دحلَْتسيلَاضرأَرمعَنم
ِ
ِ
“Barang siapa mengolah lahan yang tidak dimiliki seseorang, maka ia lebih berhak
dengannya”. (HR. Ahmad)
2. DEFINISI
Secara bahasa iḥyā’ adalah membuat sesuatu menjadi hidup. Sedangkan mawāt
secara bahasa adalah lahan yang mati. Adapun definisi iḥyā’ul mawāt secara istilah
114 BUKU FIKIH X MA