Page 124 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 124

No.                                    Jenis Akad

                          Rahn; transaksi gadai. Jika barang telah diterima  murtahin (penerima gadai) atas

                     1.     izin rāhin [penggadai], maka status akad  jā`iz dari pihak murtahin dan lāzim dari
                          pihak rāhin.


                          Ḍamān; transaksi jaminan. Jā`iz dari pihak maḍmūn lah (pihak yang dijamin) dan
                     2.     lāzim dari pihak ḍāmin (pihak yang menjamin).


                          Kitābah;  memerdekakan  budak  dengan  sistem  persyaratan  budak  harus  mencicil
                     3.
                          sejumlah harta pada majikan. Jā`iz dari pihak budak dan lāzim dari pihak majikan.

                          Hibah;  pemberian  orangtua  kepada  anaknya  setelah  barang  diterima.  Jā’iz  dari
                     4.     pihak orangtua dan lāzim dari pihak anak.


                          Imāmah  ‘Uẓmā;  pengangkatan  pemimpin  tertinggi  (al-imām  al-a’ẓam)  dalam

                     5.     pemerintahan  Islam.  Lāzim  dari  pihak  ahlul  halli  wal  ‘aqdi  dan  jā`iz  dari  pihak
                          imam selama ia bukan satu-satunya orang yang pantas untuk menjadi pemimpin.

                          Hudnah;  kesepakatan  gencatan  senjata  antara pemerintah  Islam  dan  non  muslim.
                     6.     Lāzim dari pihak Islam dan jā`iz dari pihak non muslim.


                          Amān; jaminan keamanan untuk non muslim yang hendak memasuki/mengunjungi

                     7.     wilayah kekuasaan pemerintah Islam. Lāzim dari pihak muslim dan jā`iz dari pihak
                          non muslim.

                          Jizyah; pajak yang diwajibkan pada non muslim yang mendapat perlindungan dari
                     8.     pemerintah Islam. Lāzim dari pihak pemerintah dan Jā`iz bagi pihak non muslim.




                        c. Macam-macam akad berdasarkan adanya imbalan atau tidak ada dua:
                         1)  Akad Mu’āwaḍah

                            Yaitu akad yang didalamnya terdapat imbalan (‘iwaḍ) baik dari satu pihak atau
                            kedua  belah  pihak.  Seperti  akad  bai’  (transaksi  jual  beli),  dan  akad  ijārah

                            (transaksi  persewaan).  Imbalan  (‘iwaḍ)  dalam  transaksi  jenis  ini  disyaratkan

                            harus diketahui oleh kedua pelaku akad, sehingga tidak sah jika imbalan tidak
                            diketahui salah satu atau kedua pelaku akad.

                            Akad mu’āwaḍah terbagi menjadi dua:
                             a)  Mu’āwaḍah Maḥḍah

                                Yaitu  setiap  akad  yang  obyek  akadnya  bersifat  materi  dari  kedua  belah




               112   BUKU FIKIH X MA
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129