Page 119 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 119

Jika  Yasir  meninggal,  maka  kepemilikan  rumah  baik  barang  dan  manfaatnya

                          kembali  kepada  ahli  waris  Ahmad.  Sehingga  kepemilikan  ahli  waris  Ahmad
                          terhadap  rumah  setelah  Yasir  meninggal  menjadi  kepemilikan  utuh,  yakni

                          kepemilikan  terhadap  barang  sekaligus  manfaanya.  Sedangkan  selama  Yasir
                          masih hidup, kepemilikan Ahli waris Ahmad terhadap rumah adalah kepemilikan

                          tidak  utuh.  Karena  kepemilikan  mereka  hanya  kepemilikan  terhadap  barangnya
                          saja yang berkonsekuensi tidak boleh memanfaatkan rumah (menempati) selama

                          Yasir masih hidup.

                       2)  Kepemilikan Manfaat
                          Kepemilikan  manfaat  adalah  kepemilikan  seseorang  terhadap  manfaatnya  saja

                          sedangkan barangnya milik orang lain.

                          Sebab-sebab kepemilikan manfaat ada empat:
                          a)  Transaksi Pinjam-Meminjam (I’ārah)

                              Pihak peminjam (musta’īr) tidak boleh meminjamkan barang pinjaman kepada
                              orang  lain.  Karena  transaksi  i’ārah  hanya  sebuah  perizinan  untuk

                              menggunakan  manfaat  barang.  Sehingga  ia  tidak  memiliki  manfaat  barang
                              pinjaman, hanya boleh menggunakan manfaatnya saja.

                          b)  Transaksi Persewaan (Ijārah)

                              Pihak penyewa boleh meminjamkan atau menyewakan barang sewaan kepada
                              orang lain. Karena transaksi ijārah adalah memberikan kepemilikan manfaat.

                              Maka  manfaat  barang  dalam  transaksi  ijārah  milik  penyewa  selama  waktu
                              yang  telah  ditentukan.  Namun  pihak  penyewa  tidak  boleh  menjual  barang

                              sewaan karena ia tidak memiliki barangnya, hanya memiliki manfaatnya saja.

                          c)  Transaksi Wakaf
                              Pihak mauqūf ‘alaih (penerima wakaf) boleh menggunakan barang wakaf atau

                              mempersilahkan  orang  lain  untuk  menggunakannya  jika  ada  izin  dari  pihak
                              wāqif  (orang  yang  mewakafkan  barang),  karena  wakaf  adalah  memberikan

                              kepemilikan  manfaat  kepada  mauqūf  ‘alaih  dengan  cara  pembekuan  tasaruf

                              pada  fisiknya.  Sehingga  mauqūf  ‘alaih  tidak  boleh  menjual  barang  wakaf.
                              Karena ia hanya memiliki manfaatnya saja, tidak memiliki barangnya.

                          d)  Transaksi Wasiat Manfaat
                              Seperti  dalam  contoh    kepemilikan  barang.  Selama  Yasir  hidup,  manfaat

                              rumah milik yasir sedangkan fisik rumah milik ahli waris Ahmad.



                                                                                           FIKIH X    107
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124