Page 17 - BUNGA-23833029-PPA
P. 17
13
kesetaraan memang sudah dikenalkan dan dibiasakan dengan cukup baik.
Hal tersebut dapat terlihat dari interaksi para peserta didik yang dapat
menghargai keberadaan teman-temannya yang memiliki kebutuhan khusus
di dalam kelas.
Tak ada pengucilan yang dilakukan oleh siswa-siswi di kelas 1 SD
IT ini terhadap temannya yang memiliki keterbatasan tersebut. Padahal, jika
dilihat berdasarkan usia, anak-anak usia kelas 1 SD sangat mungkin untuk
menjauhi teman yang dianggap berbeda dalam suatu lingkungan. Namun
hal demikian tidak terlihat di kalangan siswa-siswi kelas 1 SD IT Alam
Garut ini ketika kami datang berkunjung ke sekolah tersebut.
Ketakutan yang dirasakan oleh siswa-siswi tersebut bukanlah
ketakutan yang tidak berdasar, namun ketakutan tersebut disebabkan oleh
beberapa hal misalnya ketika anak berkebutuhan khusus di kelas tersebut
mengalami tantrum sehingga cenderung mengganggu temantemannya atau
bahkan lebih parah kadang bisa juga melakukan kekerasan seperti
memukul. Hal tersebut terjadi karena memang pada dasarnya emosi dari
anak berkebutuhan khusus itu tidak selalu dapat terkontrol dengan baik.
Lantas bagaimana cara sekolah mengatasi masalah tersebut?
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan, untuk
mengatasi permasalahan mengenai permasalahan tersebut, pihak sekolah
menyediakan guru pendamping untuk setiap siswa inklusi yang ada di
sekolah. Seperti halnya di kelas 1, ada dua siswa inklusi yang masing-
masing didampingi oleh satu guru. Dimana, guru pendamping tersebut
ditugaskan untuk mengawasi dan membimbing para siswa baik pada saat
pembelajaran maupun pada pada saat-saat tertentu seperti misalnya pada
saat siswa inklusi tersebut mengalami tantrum
Dengan dukungan dari orang tua yang juga memberikan
pemahaman yang sama pada anak-anaknya. Membuat para peserta didik
jauh lebih cepat dalam memahami dan memaknai keberagaman yang
mereka temui tersebut. Kemudian untuk kesetaraan sendiri, sekolah SD IT
Alam Garut ini juga sudah berusaha untuk menerapkan dan mengajarkan