Page 48 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI NOVEMBER 2022
P. 48
CERMIN
HIJAB SYAR’I,
MENJAGA MARWAH
Setelah berhijab syar’i, kini semua teman pria sama sekali
tidak pernah lagi berani ‘kurang ajar’ kepadaku, sebagaimana
sebelumnya
ari ini, seorang teman hingga lawan jenispun tanpa sung-
kerja pria mendekatiku kan-sungkan berani mendekatiku,”
di meja. Padahal, saat demikian simpulku.
itu, ruang kerja tengah Saban hari, aku mendapat in-
Hsepi. formasi tentang pengajian di salah
Keadaan ini benar-benar telah satu tempat di Kota Pahlawan,
membuatku kikuk tak berdaya. Surabaya, yang tidak jauh dari
Pikiran nan mulanya tenang men- tempat kerjaku. Aku sangat tertar-
jadi kalut. ik mengikuti acara itu, apalagi saat
Saat itu, aku ingin melampias- itu, tema pembahasan masalah hi-
kan kekesalan, tapi tidak mungkin. jab syar’i.
Perasaanku tidak enak hati, batin Ketika ulasan mendalam, aku
serasa menjerit meronta-ronta. semakin tertegun. Bagaimana ti-
Meski saat itu aku masih berpa- dak; jilbab yang kugunakan masih
kaian penutup aurat seadanya (ti- berupa kerudung paris nan tipis;
dak sesuai syariah, menutupi dada tembus pandang.
dan tidak menampakkan bentuk Pakaian wanita, seharisnya ti-
tubuh), aku yang notabene lulu- dak begitu ketat, apalagi sampai
san pondok pesantren, memiliki menunjukkan lekuk tubuh. Pada-
prinsip -prinsip hubungan antar la- hal, dalam tuntunan syariah aku
wan jenis dan tidak ingin pacaran. harus menutup sekujur tubuh ke-
Aku benar-benar tidak me- cuali muka dan telapak tangan.
nyangka akan mengalami kejadian Jilbab-pun seharusnya aku ulur-
itu. Nahasnya, ternyata itu bukan kan hingga ke bawah dada, selain
kejadian yang terakhir. harus longgar, seharus pakaian
Beberapa kali kawan kerja pria tidak melihatkan lekuk tubuh. Se-
itu melakukan hal serupa. “Pasti lain itu, si pemateri juga menyam-
ada yang salah dengan diriku, se- paikan, perlunya memperhatikan
44 MULIA | Rabiul Akhir 1444/November 2022