Page 14 - E-ENSIKLOPEDIA BUDAL SIDOARJO

Ensiklopedia Budal Sidoarjo 8

Pengantin Putri Jenggolo

Sumber : goodnewsfromindonesia.id

Pengantin Putri Jenggolo adalah tata rias dan tradisi pernikahan khas Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur. Nama tradisi ini diambil dari Kerajaan Jenggolo Manik, yang diyakini sebagai
cikal bakal Kabupaten Sidoarjo. Tata rias pengantin Putri Jenggolo terinspirasi dari budaya
Sumber : antaranews.com
Hindu Jawa pada masa lampau, dengan pengaruh kuat dari kerajaan-kerajaan besar di Jawa
seperti Mataram. Tata rias pengantin Putri Jenggolo memiliki keunikan tersendiri. Rambut

pengantin wanita dihias dengan sanggul gelung keling yang terinspirasi dari artefak Candi
Pari. Sedangkan aksesoris utama berupa jamang yang disebut Jamang Kudhup Cempoko
Sepasang, melambangkan cinta abadi dan harmoni dalam kehidupan rumah tangga.

Ritual pernikahan dalam tradisi ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu prosesi pranikah,
pernikahan, dan pascaperikahan. Pada tahap pranikah, calon mempelai pria melakukan
"nakokno," yaitu kunjungan ke rumah calon mempelai wanita untuk memohon restu. Proses ini

disusul dengan lamaran resmi, di mana keluarga mempelai pria menyerahkan barang-barang
simbolis seperti tebu wulung dan cengkir gading yang melambangkan tekad dan keteguhan
hati. Kemudian, pada hari pernikahan, acara diwarnai prosesi temu pengantin yang dikenal
sebagai Lara Pangkon. Dalam adegan ini, keluarga mempelai pria membawa boneka ayam
jago yang dihiasi berbagai pernak-pernik. Ayam jago tersebut melambangkan kehebatan
calon mempelai pria. Tradisi Pengantin Putri Jenggolo memiliki akar sejarah yang kuat dan

dikaitkan dengan cerita rakyat Panji Laras, tokoh yang memiliki ayam jago sebagai simbol
kehebatan dan kesetiaan. Keunikan lain dari tradisi Pengantin Putri Jenggolo adalah
adegan dialog humoris antara keluarga mempelai pria dan wanita yang menyampaikan
pesan-pesan moral seperti pentingnya bekerja keras, menghormati orang tua, dan menjaga
keharmonisan dalam rumah tangga.

Tradisi Perekonomian Motif
Tarian Wisata Makanan Daerah Batik