Page 24 - E-ENSIKLOPEDIA BUDAL SIDOARJO
P. 24
Ensiklopedia Budal Sidoarjo 18
Candi Dermo
Sumber : sketsanusantara
Candi Dermo adalah salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit yang
berada di Dusun Candidermo, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu. Candi ini terbuat
dari susunan batu bata merah dengan dimensi panjang 10 meter, lebar 10,5 meter, dan tinggi
sekitar 15 meter. Candi Dermo berbentuk Gapura Paduraksa, yaitu sebuah gerbang dengan
atap yang menyatu, sehingga lebih sering disebut sebagai gapura atau gerbang daripada
sebuah candi. Fungsi utama Candi Dermo pada masa lalu adalah sebagai pintu gerbang
menuju bangunan suci keagamaan yang terkait dengan Kerajaan Majapahit. Candi Dermo
dibangun pada tahun 1353 di masa Kerajaan Majapahit, tepatnya di bawah kepemimpinan
Adipati Terung. Candi ini memiliki konsep tiga tingkatan, yaitu Bhurloka (kaki candi) yang
menggambarkan alam semesta, Bhurvaloka (badan candi) yang menggambarkan dunia
penghubung, dan Svarloka (puncak candi) yang berbentuk meruncing menggambarkan dunia
para dewa.
Nama “Candi Dermo” diambil dari nama desa tempat candi ini berada, yaitu Desa Dermo.
Kata “Dermo” juga diduga berasal dari kata “Darma” yang berarti bakti. Candi Dermo telah
mengalami pemugaran beberapa kali untuk mengembalikan bentuk asli candi terutama pada
bagian puncaknya. Walaupun letaknya tersembunyi di tengah pemukiman warga, akses ke
candi ini cukup mudah karena berada dekat dengan jalan raya. Selain itu, pada hari-hari
tertentu seperti malam Suro, candi ini juga digunakan oleh pemeluk agama Hindu untuk
sembahyang. Keunikan Candi Dermo terletak pada bentuknya yang menyerupai gapura
Bali, serta relief manusia bersayap yang ditemukan di sekitar candi, yang diduga terkait
dengan ritus pelepasan jiwa seorang tokoh kerajaan.
Wisata Perekonomian Motif
Tradisi Tarian Makanan Daerah Batik