Page 25 - E-ENSIKLOPEDIA BUDAL SIDOARJO
P. 25
Ensiklopedia Budal Sidoarjo 19
Candi Pari
Candi Pari adalah salah satu budaya
peninggalan Kerajaan Majapahit
yang terletak di Desa Candipari,
Kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur. Candi ini
ditemukan pada 16 Oktober 1906 pada
masa pemerintahan Hindia-Belanda.
Struktur candi ini sebagian besar
terbuat dari batu bata merah, yang
merupakan ciri khas candi-candi
peninggalan Majapahit, dengan
Sumber : kompas.com
tambahan batu andesit pada bagian
pintu masuk dan hiasan tangganya.
Candi Pari dibangun sekitar tahun 1371 Masehi, berdasarkan angka tahun 1293 Saka yang
terpahat pada bagian atas pintu masuknya. Panjang candi mencapai 13,55 meter, lebar 13,40
meter, dan tinggi 13,80 meter. Bagian kaki candi berbentuk persegi, sementara badan candi
berbentuk tambun, berbeda dari candi-candi Majapahit lainnya yang cenderung ramping.
Atap candi sebagian besar telah runtuh, tetapi beberapa bagian yang tersisa menunjukkan
adanya menara-menara kecil. Candi ini memiliki hiasan berupa relief dekoratif, seperti
gambar kuda yang dilompati ikan, serta terdapat enam lubang angin pada dinding candi
yang membuat udara di dalamnya terasa sejuk. Gaya arsitektur candi ini juga unik karena
mengadopsi pengaruh budaya Campa dari Vietnam, yang terlihat dari bentuk dan
ornamentasinya.
Menurut kisah setempat, candi ini dibangun atas perintah dari Raja Brawijaya untuk
mengenang Jaka Pandelegan yang berjasa membantu Majapahit ketika kerajaan itu
mengalami gagal panen. Namun, ketika Jaka Pandelegan menolak untuk diboyong untuk
tinggal di istana kerajaan, ia dikejar oleh prajurit Majapahit. Dalam pelariannya, Jaka
Pandelegan dikisahkan melompat ke dalam tumpukan padi di lokasi Candi Pari dan
menghilang secara misterius. Nama "Candi Pari" berasal dari kata "pari," yang berarti padi.
Candi ini digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti sembahyang umat Hindu pada
masa lalu, dan kini sering menjadi tempat berkumpul warga, termasuk untuk acara
wayangan.
Wisata Perekonomian Motif
Tradisi Tarian Makanan Daerah Batik