Page 67 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 67
“apa yang terjadi pada kakek? Apa kakek baik-baik saja?”, aku kembali menangis dan
semakin ketakutan dengan kondisi kakek.
Ibu memelukku dan menangis “kakekmu sudah tidak sadarkan diri dari semalam ia tidak
bangun, tadi ibu mencoba membangunkan agar kakek bisa minum tapi kakekmu sudah tidak
sadar”.
Aku ingin mengecek kondisi kakek tetapi sosok-sosok makhluk gaib yang aku lihat semalam
ternyata masih mengelilingi kakek, aku lari dengan emosi yang tidak terhentikan menuju
cermin ukir lalu aku terkejut dengan kondisi cermin yang semakin bagus, bersih dan bekas
yang pernah aku bakar sudah hilang kembali seperti baru.
Setelah banyak pertimbangan, ibu kembali memanggil guru spiritual berharap menjadi
panggilan terakhir dan bisa menyelesaikan teror ini. Saat guru tiba dirumah ibu menceritakan
kejadian-kejadian aneh yang telah dialami dalam beberapa hari terakhir, lalu mereka
merundingkan cara untuk mengusir makhluk itu.
“panggil semua saudara-saudaramu, suruh pulang sekarang juga bilang saja bahwa ini sudah
darurat” guru spiritual mengatakan itu pada ibu. Lalu dalam beberapa jam dua saudara ibu
datang, saat ibu menceritakan semua,
“ceklek” suara pintu kamar terbuka.
Semua terkejut dengan kakek yang tiba-tiba keluar kamar dengan senyuman aneh dan
berkata “KAKEK TUA INI AKAN SEGERA MATI”, kemudian kakek terjatuh dan kedua
saudara ibu awalnya tidak percaya menjadi percaya dengan apa yang sudah diceritakan oleh
ibu. Guru spiritual berusaha menenangkan dan menjelaskan rencananya untuk mengusir
makhluk-makhluk gaib itu.
67