Page 71 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 71
Cerita ini dimulai pada awal abad ke-18, di kerajaan Inggris yang mengalami
perpecahan. Setelah Raja meninggal, Kerajaan Inggris terbagi menjadi dua bagian yang saling
bersaing: Kerajaan Inggris dan Kerajaan Perancis. Persaingan antara kedua kerajaan ini
menciptakan konflik yang kompleks.
Kisah ini berpusat pada Putri Felis, seorang putri dari kerajaan Inggris yang cerdas dan
bersemangat. Ia terlibat dalam intrik politik dan konflik kerajaan sejak kecil. Ayahnya, Raja
Inggris, menjadikan Putri Felis sebagai pion dalam permainan politik untuk mengamankan
kestabilan dan keberlanjutan kerajaan. Namun, Putri Felis tidak puas menjadi sekadar pion. Ia
memutuskan untuk memanfaatkan kecerdasannya dalam memahami alur politik dan strategi di
sekitar, tetapi setelah ayahnya meninggal Putri Felis tidak diperbolehkan terlibat oleh kakaknya
yang tidak lain adalah putra mahkota yang akan menggantikan ayahnya. Menurut kakaknya
yaitu Pangeran Thomas, wanita tidak boleh terlalu ikut campur urusan kerajaan, wanita hanya
menjadi seorang istri dan ibu saja.
Pendapat Pangeran Thomas sangat bertentangan dengan Putri Felis yang aktif dalam
dunia politik saat ayahnya masih hidup, ia ingin selalu terlibat dan menyalurkan kecerdasannya
demi kerajaan. Tetapi ia sadar bahwa ia tidak bisa menentang Pangeran Thomas. Dalam
kekosongan jadwalnya, Putri Felis membaca buku-buku tentang politik yang membuat ia
semakin ingin bersekolah dan mendalami ilmu politik. Namun, pada zaman itu memang tidak
normal jika wanita bersekolah dan ingin memiliki pekerjaan selain melayani suami dan anak
begitu pula dengan Putri.
Dengan kegigihan Putri Felis, ia memohon kepada Pangeran Thomas agar menyetujui
ia tetap ikut serta dalam kepolitikan kerajaan. Tetapi Pangeran semakin marah dan
menjodohkan Putri dengan Pangeran dari Perancis, karena Raja dari Perancis menawarkan
kesepakatan untuk menjodohkan dengan putri Inggris agar kedua kerajaan ini bisa bersatu dan
tidak ada peperangan lagi. Putri menolak dan tidak mau menuruti permintaan Pangeran
Thomas, saat pertemuan kedua kerajaan tersebut digelar di Inggris, Putri Felis menolak keluar
dari kamarnya dan berakhir di tahanan karena dianggap sebagai pemberontak.
71