Page 68 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 68
“setelah saya cari tahu dari semua anggota keluarga ini yang paling kuat dan berpotensi dapat
menghancurkan sekaligus mengusir makhluk di dalam cermin itu adalah Sarah. Karena hanya
Sarah yang diwarisi kekuatan yang dimiliki oleh kakek dan itulah alasan makhluk-makhluk
gaib dalam cermin itu menyerang kakek. Namun sejak sakitnya semakin parah kakek sudah
merasakan kejahatan makhluk-makhluk itu lalu mewariskan kekuatannya pada Sarah. Ternyata
tetangga yang memberikan cermin itu adalah salah satu keturunan teman kakek saat melakukan
ritual-ritual pada zaman dahulu, tapi hanya kakek yang berhasil dan itu membuat temannya iri
ingin merebut kekuatan kakek dengan menitipkan cermin tersebut pada anaknya, yang tak lain
adalah tetangga pemberi cermin ukir”, ucap penjelasan dari guru spiritual.
Selanjutnya, Aku mengambil cermin itu dengan didampingi semua kerabatku yang
membacakan ayat suci al-quran, lalu cermin itu diletakkan di halaman rumah. Guru spiritual
memberikan palu besar pada saudara ibuku yang tertua untuk mencoba menghancurkan cermin
itu, namun gagal. Begitu juga semua telah mencoba dan gagal, lalu guruku memberikan aku
palu kecil dengan bacaan ayat suci al-quran yang dibaca oleh semua kerabatku, gemetar
tanganku dengan berucap, “Bismillahirrahmanirrahim Allahuakbar”.
“piaarrrrr….” Suara kaca itu akhirnya pecah ditanganku.
“inilah yang saya maksud hanya Sarah yang bisa menghancurkan cermin itu walau dengan palu
kecil”, ucap guruku.
Dan aku melihat ada sosok wanita tinggi besar berbaju putih keluar dari cermin itu
dengan berkata”panas..panas..”, ternyata ia adalah sosok pemimpin dari semua makhluk gaib
yang mengganggu kakek, dan akhirnya ia meninggalkan cermin itu. Kemudian, aku dan semua
kerabat membakar cermin itu dan dibuang ke sungai besar. Setelah itu, guru spiritual pamit dan
berpesan bahwa jangan sampai lupa untuk mendoakan kakek. Tak lama kemudian, semua
kerabatku menangis bahagia melihat kakek sudah sadar walau tidak bisa berbicara.
68