Page 23 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 23
BAB VII
SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU
INDUSTRI
Peran Pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi
P
endidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, dan hal
ini telah menjadi suatu kebenaran yang tidak dapat disangkal. Berbagai penelitian
akademis dan empiris telah mengonfirmasi validitas pernyataan ini. Pendidikan adalah
kunci untuk mencapai kemajuan serta kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sebaliknya,
kegagalan dalam mengembangkan sistem pendidikan dapat menimbulkan berbagai masalah
serius, seperti pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan ketergantungan
sosial, yang pada akhirnya akan berdampak tidak hanya pada aspek sosial, tetapi juga pada
beban ekonomi yang harus ditanggung oleh berbagai pihak, terutama pemerintah.
Pendidikan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tyler
(1977) menyatakan bahwa pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja individu, yang
pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka. Peningkatan pendapatan ini juga
berdampak pada pendapatan nasional negara tersebut, yang selanjutnya akan meningkatkan
taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah. Di sisi lain, Jones (1984) memandang
pendidikan sebagai sarana untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih, yang
sangat diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jones berpendapat bahwa
pendidikan memiliki kemampuan untuk membekali siswa menjadi tenaga kerja yang potensial.
Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang lebih terampil, yang
pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada pertumbuhan
pendapatan nasional. Dalam konteks negara berkembang, hubungan antara pendidikan dan
pendapatan terlihat lebih jelas. Vaizey (1962) menekankan bahwa pendidikan merupakan
sumber utama bagi pengembangan bakat-bakat terampil.
Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi landasan dalam perencanaan tenaga kerja,
mengingat kebutuhan ekonomi akan individu yang terdidik dan terlatih. Namun, tantangan
yang dihadapi adalah kurangnya kesesuaian antara jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan yang
diperlukan, yang menyebabkan munculnya pengangguran di kalangan lulusan terdidik. Selain
itu, pendidikan juga berperan dalam menciptakan wirausaha yang berani mengambil risiko
dalam inovasi teknologi. Intervensi pendidikan dapat dilihat dalam pengembangan teknologi
baru dan pelatihan individu untuk mengoperasikannya. Program-program yang bertujuan untuk
memperluas produksi melalui intensifikasi dan rasionalisasi merupakan contoh konkret dari
kontribusi pendidikan terhadap fungsi produksi. Dalam hal distribusi, intervensi dilakukan
melalui pengembangan riset dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Sementara itu, intervensi dalam fungsi konsumsi tercermin dari peningkatan
produktivitas kerja yang berujung pada peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini
selanjutnya akan mendorong fungsi konsumsi, yang terlihat dari meningkatnya tabungan yang
berasal dari pendapatan yang disisihkan. Tabungan ini berpotensi menjadi investasi modal yang
akan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
23