Page 6 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 6
BAB 1
PENDIDIKAN DAN HUMAN CAPITAL
Teori Human Capital
T
eori modal manusia merupakan suatu pandangan yang menganggap bahwa individu
dapat dipandang sebagai bentuk modal atau aset, serupa dengan aset-aset lainnya
seperti tanah, bangunan, dan mesin. Modal manusia dapat diartikan sebagai total
pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh penduduk suatu negara. Menurut
Romer (1996), kualitas modal manusia mencakup kemampuan, keahlian, dan pengetahuan
individu (pekerja). Oleh karena itu, secara konvensional, kualitas modal manusia harus
diperlakukan dan dihargai secara terpisah. Sementara itu, Menurut Hildebrand bahwa kualitas
modal manusia juga mencakup tingkat nutrisi, harapan hidup, keahlian, pengetahuan,
kemampuan, dan sikap. Kedua pandangan ini menegaskan bahwa kualitas modal manusia
merupakan aset yang setara dengan modal fisik. Investasi dalam modal manusia bertujuan untuk
meningkatkan tingkat konsumsi di masa depan. Meskipun masih ada perdebatan mengenai
perlakuan sumber daya manusia sebagai modal manusia, beberapa ekonom klasik dan neoklasik
seperti Adam Smith, Von Thünen, dan Alfred Marshall sepakat bahwa modal manusia terdiri dari
keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan bermanfaat bagi seluruh anggota
masyarakat. Keterampilan ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Selain
perbedaan pandangan mengenai konsep modal manusia, terdapat juga perbedaan dalam
pengukurannya.
Menurut Mary Jean Bowman, perbedaan ini muncul dari dua aspek, yaitu pertama,
apakah modal manusia dipandang sebagai persediaan atau sebagai input dalam produksi, dan
kedua, terkait dengan pembobotan. Dalam pembobotan ini, terdapat upaya untuk
mengintegrasikan ukuran ku Dalam antitatif dan kualitatif dalam satuan modal manusia.
Namun, hingga saat ini, belum ada kesepakatan mengenai cara pengukuran kuantitatif tersebut.
Dalam proses pembobotan ini, terlihat adanya usaha untuk memperlakukan ukuran-ukuran
kuantitatif dan kualitatif dalam konteks modal manusia. Namun, hingga saat ini, belum terdapat
kesepakatan mengenai cara pengukuran kuantitatif dalam modal manusia. Ukuran pendidikan
yang tercermin dalam angkatan kerja dapat dimanfaatkan untuk mengkonversi kualitas menjadi
kuantitas. Komponen pendidikan kemudian menjadi variabel spesifik yang dapat dibandingkan
dengan modal fisik serta ukuran angkatan kerja dalam konteks pertumbuhan ekonomi.
Akibatnya, satuan modal didefinisikan dalam pengertian yang terbatas, yaitu dalam angkatan
kerja, yang dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain:
a. Jumlah tahun sekolah
b. Unit efisiensi-ekivalen
c. Pendapatan seumur hidup pada tahun dasar
d. Perkiraan biaya riil tahun dasar
e. Perkiraan biaya riil saat ini
6