Page 9 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 9
BAB II
KONSEP DAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIA
Konsep sumber daya manusia
M
anusia sebagai sumber daya dalam suatu organisasi memiliki karakteristik yang
berbeda dibandingkan dengan sumber daya alam dan finansial. Sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sumber daya manusia merupakan
entitas yang kompleks, menggabungkan aspek fisik dan spiritual, yang tidak dapat
diperlakukan sama seperti kedua jenis sumber daya lainnya dalam konteks bisnis. Organisasi
perlu memiliki sumber daya manusia yang kompetitif agar tidak mengalami kemunduran. Oleh
karena itu, penting untuk melaksanakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia secara
terencana dan berkelanjutan.
Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia adalah untuk menciptakan individu
yang berbudi pekerti, tangguh, cerdas, terampil, mandiri, serta memiliki rasa solidaritas, etos
kerja yang tinggi, produktivitas, kreativitas, inovasi, disiplin, dan orientasi masa depan demi
menciptakan kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks ini, pengembangan sumber daya
manusia dapat dipahami sebagai upaya untuk membekali pegawai dengan berbagai
keterampilan yang diperlukan oleh organisasi agar dapat melaksanakan tugas dengan efektif
dan efisien, serta berfokus pada upaya mempertahankan dan meningkatkan keberlangsungan
organisasi pengembangan sumber daya manusia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu
peningkatan gizi dan peningkatan aspek non-fisik melalui pendidikan dan pelatihan.
Pentingnya investasi pada pegawai melalui program pendidikan, pelatihan, serta kesehatan,
agar pegawai dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia, yang sering disingkat MSDM, merupakan suatu
disiplin ilmu yang berfokus pada pengelolaan hubungan dan peran individu dalam
memaksimalkan potensi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Marwansyah, manajemen dapat diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya manusia dalam
suatu organisasi melalui berbagai fungsi, seperti perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen
dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, serta
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta hubungan
industrial. Flippo menyebutkan bahwa manajemen sumber daya manusia, atau manajemen
personalia, mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pemutusan hubungan
kerja, pengembangan kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.
Sastrohadiwiryo mengganti istilah manajemen sumber daya manusia dengan manajemen
tenaga kerja, yang mencakup pemanfaatan, pembinaan, pengetahuan, pengaturan, dan
pengembangan unsur tenaga kerja. Kualitas karyawan atau pegawai berpengaruh pada
pencapaian hasil yang optimal sesuai dengan tujuan organisasi. Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses yang meliputi
9