Page 8 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 8

menerapkan keterampilan dan kemampuan mereka untuk kepentingan organisasi yang mereka
               jalankan.

               Komponen Pendekatan Human Capital
                     Menurut Andrew Mayo (2000) dalam Ongkodihardjo (2008), “Modal Manusia memiliki
               peran  yang  berbeda  dalam  membangun  modal  manusia  perusahaan  yang  pada  akhirnya
               menentukan  nilai  suatu  perusahaan.  Lima  komponen  Modal  Manusia  tersebut  adalah
               kemampuan  individu,  motivasi  individu,  iklim  organisasi,  efektivitas  kelompok  kerja,  dan
               kepemimpinan.”

                 1.  Kemampuan  Individu  terbagi  menjadi  dua  kategori  yang  pertama,  yaitu  kemampuan
                     Nyata, adalah kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar (prestasi), yang dapat
                     langsung ditunjukkan dan diuji saat ini. Dan yang kedua yaitu kemampuan Potensial,
                     yang  merupakan  aspek  kemampuan  yang  masih  terpendam  dalam  diri  individu  dan
                     diperoleh dari faktor keturunan. Kemampuan potensial ini dibagi menjadi dua bagian,
                     yaitu kemampuan dasar umum (kecerdasan) dan kemampuan dasar khusus (bakat dan
                     sikap).
                 2.  Motivasi  Individu  terbentuk  dari  sikap  karyawan  dalam  menghadapi  situasi  kerja  di
                     perusahaan. Sikap mental yang positif terhadap situasi kerja akan memperkuat motivasi
                     karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal. Motivasi dalam prestasi dapat diartikan
                     sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tugas
                     dengan sebaik-baiknya demi mencapai prestasi.
                 3.  Iklim Organisasi adalah sistem nilai yang dianut oleh anggota organisasi yang kemudian
                     mempengaruhi cara kerja dan perilaku para anggotanya. Berdasarkan penelitian oleh C.
                     O’Reily III, J. Rhatman, dan D.F Caldwell (2009), suasana kerja yang kondusif akan
                     mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan. Oleh
                     karena itu, jika karyawan merasa nyaman dan puas dengan tempat kerjanya, mereka akan
                     cenderung memilih untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut meskipun ada peluang
                     untuk  bekerja  di  tempat  lain. Apabila  karyawan  sudah  punya  keterkaitan  yang  kuat
                     dengan perusahaan, maka mereka akan bekerja keras demi perkembangan perusahaan.
                 4.  Workgroup  Effectiveness  (Efektivitas  Tim  Kerja)  didasarkan  pada  dua  hasil-hasil
                     produktif dan kepuasan pribadi. Kepuasaan berkenaan dengan kemampuan tim untuk
                     memenuhi  kebutuhan  pribadi  para  anggotanya  dan  kemudian  mempertahankan
                     keanggotaannya serta komitmen mereka terhadap perusahaan. Hasil produksi berkenaan
                     dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan-tujuan
                     tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan penghargaan.
                 5.  Leadership (Kepemimpinan) menurut Tannebaum, Weschler dan Nassarik (2008) adalah
                     pengaruh antar pribadi dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi
                     untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Sedangkan menurut Shared Goal,
                     Hemhiel  &  Cooms  (2008).  Kepemimpinan  adalah  sikap  pribadi  yang  memimpin
                     pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.







                                                            8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13