Page 17 - Aku Anak Kajang
        P. 17
     vertikal  berwarna   yang membelah sarung.  Garis  yang
            berwarna  putih disebut motif ratu puteh, jika biru berarti
            ratu gahu, dan ratu ejah untuk motif garis tipis merah.
            Ketiga motif ini adalah motif kuno warisan leluhur yang
            turun-temurun  dilanjutkan dari generasi ke generasi.
                  Dari  hasil tenunan itulah kami berpakaian. Seragam
            berkain  hitam sebagai tanda kekuatan,  kesederhanaan,
            dan persatuan. Orang-orang yang baru pertama  kali
            masuk ke kampungku  akan kagum bercampur segan,
            bahkan mungkin agak takut karena nuansa hitamnya.
                  Saat Kak Aldino pertama datang, sebelum menaiki
            tangga rumah panggungku, dia sangat kikuk. Beberapa
            kali kulihat dia meringis saat kakinya yang tak beralas
            menginjak kerikil di pekarangan rumahku.  Begitu pun
            saat berpapasan dengan ayahku  serta beberapa tokoh
            adat, Kak  Aldino  selalu  menunduk    hormat bercampur
            takut. Padahal, kami warga Ammatoa sangat senang jika
            ada tamu, asalkan mematuhi adat kampung kami.
                  “Kampung  ini biasa juga disebut Tana Toa. Artinya
            tanah tertua. Kami meyakini, daerah ini adalah daerah
            yang pertama kali Tuhan ciptakan di muka bumi. Tanah
            ini adalah warisan leluhur kami yang harus dijaga dengan
            adat, bukan dengan teknologi.”
                                                                           9





