Page 8 - P17110213079_NASYALUNA YORISA LARASATI_1B
P. 8
Tabel 2. Contoh aktivitas fisik intensitas sedang dan tinggi menurut WHO, 2014. 34
Aktivitas fisik intensitas sedang Aktivitas fisik intensitas tinggi
Ø Aerobik ringan Ø Aerobik – intensitas sedang-berat
Ø Badminton Ø Basket
Ø Skateboard Ø enis lapangan
T
Ø Dansa Ø Karate/judo/silat/taekwondo
Ø Senam (gymnastic) Ø Jogging
Ø olley Ø Berenang
V
Ø enis meja Ø Lompat tali
T
Ø Permainan outdoor tidak terstruktur Ø Atletik
Ø Golf Ø Panjat tebing
Ø Jalan kaki Ø Futsal
Ø Baseball Ø Bersepeda jauh/mendaki
Ø Bersepeda santai Ø Sepatu roda jauh/balapan
Ø Sepatu roda santai
Ø Fitness (latihan beban)
data Riskesdas (2010), jumlah remaja adekuat dalam makanan, peningkatan sekresi
pengkonsumsi minuman keras mencapai renin dengan akibat peningkatan angiotensin
6%. II dan aldosteron, kurangnya vasodilator
31
Konsumsi alkohol akan meningkatkan seperti nitric oxide dan prostasiklin, diabetes
risiko terjadinya hipertensi. Alkohol melitus, resistensi insulin, obesitas, dan lain-
bersifat meningkatkan aktivitas saraf lain (gambar 2). 38
simpatis karena dapat merangsang sekresi
corticotropin releasing hormone (CRH) Evaluasi diagnostik hipertensi
yang berujung pada peningkatan tekanan
darah. Selain itu pada penggunaan alkohol Setelah hipertensi ditegakkan harus
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
hipereaktivitas pembuluh darah. Hubungan yang sangat cermat untuk menentukan
36
antara konsumsi alkohol dan tekanan darah etiologi dan mendeteksi kerusakan organ
telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. target sebagai komplikasi hipetensi. Gejala/
Penelitian yang dilakukan Jerez dan tanda yang mengarah ke hipertensi sekunder
Coviello menunjukkan bahwa prevalensi antara lain disuria, poliuria, nokturia,
37
hipertensi lebih besar pada lelaki peminum hematuria, nyeri dan pembengkakan sendi,
alkohol berat. nyeri abdomen, edema, kelemahan otot,
kejang, penurunan berat badan dan palpitasi.
Patofisiologi hipertensi Gejala/tanda yang mengarah kepada
kerusakan organ target adalah sakit kepala,
Banyak faktor patofisiologi yang epistaksis, vertigo, gangguan penglihatan,
berhubungan dengan terjadinya hipertensi nyeri dada dan sesak napas. 9
seperti peningkatan sistem saraf simpatis, Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan
peningkatan hormon retensi natrium dan secara teliti dan sistematis karena ada
vasokonstriktor, asupan tinggi natrium, beberapa kelainan yang dapat ditemukan
asupan kalium dan kalsium yang tidak dan merupakan tanda penyebab hipertensi
36