Page 105 - Kelas X Hindu BS press
P. 105

1)  Substansi (dravya).
                                   Substansi  adalah  zat  yang  ada  dengan  sendirinya  dan  bebas  dari
                               pengaruh  unsur-unsur  lain.  Namun  unsur  lain  tidak  dapat  ada  tanpa
                               substansi. Ada sembilan substansi yang dinyatakan oleh Vaiśeṣika yaitu
                               : (1) Tanah (pṛthivī); (2) Air (āpah,  jala); (3) Api (tejah); (4) Udara
                               (vāyu); (5) Ether (ākāśa); (6) Waktu (kāla); (7) ruang (dis); (8) diri/roh
                               (Jīva); dan (9) pikiran (manas). Semua substansi tersebut di atas riel,
                               tetap dan kekal. Namun hanya udara, waktu, akasa bersifat tak terbatas.
                               Kombinasi dari sembilan itulah membentuk alam semesta beserta isinya
                               menjadikan hukum-hukumnya yang berlaku terhadap semua yang ada
                               di alam ini baik bersifat physik maupun yang bersifat rohaniah.

                            2)  Kualitas (guṇa ).
                                  Guṇa    ialah  keadaan  atau  sifat  dari  suatu  substansi.  Guṇa
                               sesungguhnya nyata dan terpisah dari benda (substansi) namun tidak
                               dapat dipisahkan secara mutlak dari substansi yang diberi sifat.

                            3)  Aktiitas (karma).
                                  Karma mewakili berbagai jenis gerak (movement) yang berhubungan
                               dengan unsur dan kualitas, namun juga memiliki realitas mandiri. Tidak
                               semua  substansi  (zat)  dapat  bergerak.  Hanya  substansi  yang  bersifat
                               terbatas saja dapat bergerak atau mengubah tempatnya.
                            4)  Universalia (sāmānya).
                                  Samanya, bersifat umum yang menyangkut 2 permasalahan, yaitu:
                               sifat umum yang lebih tinggi dan lebih rendah, dan jenis kelamin dan
                               spesies. Dalam epistemologi, hal ini mirip dengan konsep universal dan
                               agak mirip dengan idenya Plato.

                            5)  Individualitas (viśeṣa).
                                  Kategori ini menunjukkan ciri atau sifat yang membedakan sebuah
                               objek dari objek lainnya. Sistem Vaiśeṣika diturunkan dari kata viśeṣa,
                               dan merupakan aspek objek yang mendapat penekanan khusus dari para
                               ilsuf  Vaiśeṣika.
                            6)  Hubungan Niscaya (samavāya).
                                  Dimensi  objek  ini  menunjukkan  hakikat  hubungan  yang  mungkin
                               antara  kualitas-kualitasnya  yang  inheren.  Hubungan  ini  dapat  dilihat
                               bersifat  sementara  (saṁyoga)  atau  permanen  (samavāya).  Saṁyoga
                               adalah hubungan sementara seperti antara sebuah buku dan tangan yang
                               memegangnya. Hubungan selesai ketika buku dilepaskan dari tangan.
                               Di sisi lain, samavāya adalah sebuah hubungan yang tetap dan hanya
                               berakhir ketika salah satu di antara keduanya dihancurkan.





                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   99
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110