Page 120 - Kelas X Hindu BS press
P. 120

a)  Upaniṣad adalah hasil karya terakhir dari jaman Veda.
                         b)  Pada jaman Veda program pelajaran yang disampaikan oleh para Resi
                            kepada sisyanya, Upaniṣad juga merupakan pelajaran yang terakhir. Para
                            Brāhmacari pada mulanya diberikan pelajaran shamhita yakni koleksi
                            syair-syair dari zaman Veda. Kemudian dilanjutkan dengan pelajaran
                            Brāhmaṇa yakni tata cara untuk melaksanakan upacara keagamaan, dan
                            terakhir barulah sampai pada ilsafat dari Upaniṣad.
                         c)  Upaniṣad  adalah  merupakan  kumpulan  syair-syair  yang  terakhir  dari
                            pada zaman Veda.
                            Jadi  pengertian  Vedānta  erat  sekali  hubungannya  dengan    Upaniṣad
                         hanya  saja  kitab-kitab    Upaniṣad  tidak  memuat  uraian-uraian  yang
                         sistimatis.  Usaha  pertama  untuk  menyusun  ajaran    Upaniṣad  secara
                         sistimatis diusahakan oleh Śṛi VyāṢaḍeva, kira-kira 400 SM. Hasil karyanya
                         disebut  dengan  Vedānta-Sūtra  atau  Brahma-  Sūtra  yang  menjelaskan
                         ajaran-ajaran Brahman. Brahma-Sūtra juga dikenal dengan Śarīraka Sūtra,
                         karena ia mengandung pengejawantahan dari Nirguṇa Brahman Tertinggi
                         dan  juga  merupakan  salah  satu  dari  tiga  buah  buku  yang  berwewenang
                         tentang Hinduisme, yaitu Prasthāna Traya, sedang dua buku lainnya adalah
                         Upaniṣad  dan  Bhagavad  Gītā.  Śṛi  Vyāsa  telah  mensistematisir  prinsip-
                         prinsip  dari  Vedānta  dan  menghilangkan  kontradiksi-kontradiksi  yang
                         nyata dalam ajaran-ajaran tersebut.

                      b.  Sifat Ajarannya
                            Sistem  ilsafat  Vedānta  juga  disebut  Uttara  Mīmāmsā  kata”Vedānta”
                         berarti”akhir dari Veda. Sumber ajarannya adalah kitab  Upaniṣad. Oleh
                         karena kitab Vedānta bersumber pada kitab-kitab  Upaniṣad, Brahma Sūtra
                         dan Bhagavad Gītā, maka sifat ajarannya adalah absolutisme dan teisme.
                         Absolutisme maksudnya adalah aliran yang meyakini bahwa Tuhan yang
                         Maha Esa  adalah mutlak dan tidak berpribadi (impersonal God),sedangkan
                         teisme  mengajarkan  Truhan  yang  berpribadi  (personal  God).  Uttara-
                         Mīmāmsā atau ilsafat Vedānta dari Bādarāyaṇa atau Vyāsa ditempatkan
                         sebagai  terakhir  dari  enam  ilsafat  orthodox,  tetapi  sesungguhnya  ia
                         menempati urutan pertama dalam kepustakaan Hindu.

                      c.  Pokok- Pokok Ajaran Vedānta
                            Vedānta  mengajarkan  bahwa  nirvāna  dapat  dicapai  dalam  kehidupan
                         sekarang ini, tak perlu menunggu setelah mati untuk mencapainya. Nirvāna
                         adalah keṢaḍaran terhadap diri sejati. Dan  sekali mengetahui hal itu, walau
                         sekejap, maka seseorang tak akan pernah lagi dapat di perdaya oleh  kabut
                         individualitas.  Terdapat  dua  tahap  pembedaan  dalam  kehidupan,  yaitu:
                         yang  pertama,  bahwa  orang  yang  mengetahui  diri  sejatinya  tak  akan  di
                         pengaruhi oleh hal apa pun. Yang kedua bahwa hanya dia sendirilah yang
                         dapat melakukan kebaikan pada dunia.

                 114  | Kelas X SMA/SMK
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125