Page 205 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 205

rotan, lilin, madu, anggur, emas, besi, kapur barus, dan lain-
                       lainnya.  Meskipun  kedudukan  Palembang    sebagai  pusat
                       penguasa Muslim sudah   ada sejak 1550,  nama tokoh  yang
                       tercatat menjadi sultan pertama Kesultanan Palembang ialah
                       Susuhunan Sultan Abdurrahman Khalifat al-Mukminin Sayyid
                       al-Iman/Pangeran Kusumo Abdurrahman/Kiai Mas Endi sejak
                       1659  sampai  1706.  Palembang   berturut-turut diperintah
                       oleh 11 sultan sejak 1706 dan sultan yang terakhir, Pangeran
                       Kromojoyo/Raden Abdul Azim Purbolinggo (1823-1825).

                            Kontak pertama Kesultanan   Palembang   dengan  VOC
                       terjadi  pada 1610,  tetapi  karena VOC tidak dipedulikan
                       kepentingannya maka selalu terjadi kerenggangan. Pada 1658
                       wakil  dagang  VOC,  Ockersz  beserta pasukannya dibunuh
                       dan dua buah kapalnya yaitu Wachter dan Jacatra dirampas.
                       Akibatnya pada 4 November 1659 terjadi peperangan antara
                       Kesultanan  Palembang  dengan   VOC di   bawah  pimpinan
                       Laksamana Joan   van  der Laen.  Pada perang  ini  Keraton
                       Kesultanan  Palembang  dibakar.  Demikian  pula Kuta dan
                       permukiman   penduduk Cina,   Portugis,  Arab  dan  bangsa-
                       bangsa lainnya yang  berada di  seberang  Kuta juga dibakar.
                       Kota Palembang dapat direbut lagi oleh pasukan Palembang
                       dan  kemudian    dilakukan  pembangunan-pembangunan,
                       kecuali Masjid Agung yang hingga kini masih dapat disaksikan


















                 Sumber : Tauik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid III. Jakarta: PT Ichtiar
                 Baru van Hoeve.
                 Gambar 3.17 Mesjid Agung Palembang yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud
                 Badaruddin


                                                                                  Sejarah Indonesia  197
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210