Page 164 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 1 press
P. 164
rakyat dan teater tradisional istana. Terkait
dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan,
yakni teater manusia dan teater boneka.
Berdasarkan struktur pementasan teater
tradisional, mulai dari pementasan musik dan
tarian pembukaan, lawakan atau bodoran,
babak drama atau lakon yang dibawakan sampai
musik penutup dalam membawakan seni
perannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis
(gaya). Seni peran dalam teater tradisional
rakyat, menurut Sembung, (1992:33) dapat
dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seni
Sumber: Dok penulis
peran komikal, seni peran realistik, dan seni Gambar 7.3 Peran Pendekar
peran dengan gaya agung “. Seni peran gaya Seni Peran Gaya Realistik
Lakon Si Ridon Jago Karawang
komikal biasanya hadir ketika pelawak mulai
muncul atau tampil dalam adegan comic relief
(bagian komik). Seni peran gaya realistik
biasanya ditampilkan oleh pemeran lainnya
dalam membawakan lakon bersumber
kehidupan sehari-hari (sejarah) / realistik,
sedangkan seni peran dengan gaya agung
biasanya dilakukan pemeran dalam
membawakan cerita atau lakon kerajaan (babad,
mitologi, dst,). Karena lakon yang dibawakan
pada teater tradisional rakyat tidak berdasar
pada naskah tertulis, tetapi garis besar cerita
atau lakon (bagal, bedrip) maka setiap pemeran
tidak menghafalkan dialog untuk kebutuhan
pentas melainkan improvisasi (aksi spontan).
Jika Kamu perhatikan pementasan teater
tradisional (rakyat dan istana), setiap pemeran
memiliki kemampuan ganda dalam Sumber: Dok penulis
membawakan seni peran. Disamping memiliki Gambar 7.4 Peran Pendongeng
Seni Peran Gaya Realistik
keterampilan dalam gaya membawakan peran Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Aceh
tokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam
bernyanyi, menari, memainkan, dan memahami
iringan musik. Sebagai contoh, peran tokoh
putih dan hitam (pendekar-penjahat) dalam
pementasan teater rakyat sebelum
156 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK