Page 208 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 1 press
P. 208

c.    Penokohan

                     Penokohan di dalam teater dapat dibagi dalam beberapa peran, antara lain
                 protagonis, antagoni, deutragonis, foil, tetragoni, conident, raisonneur dan
                 utility. Secara rinci pesan tersebut dapat dijelaskan berikut.

                 1.  Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemeran utama (boga
                     lalakon) disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah
                     menggerakkan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatik (konlik)
                 2.  Antagonis  adalah lawan tokoh utama, penghambat pelaku utama
                     disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh antagonis adalah yang
                     mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam
                     menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. tokoh antagonis dan
                     protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding
                     menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.
                 3.  Deutragonis  adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya
                     tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya.
                     Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan
                     nasihat kepada tokoh utama.
                 4.  Foil  adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya to-
                     koh ini membantu tokoh antagonis dalam menghambat  itikad tokoh ut-
                     ama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan
                     nasihat untuk memperburuk kondisi kepada tokoh antagonis.
                 5.  Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain,
                     lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kedua
                     belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik.
                 6.  Conident adalah tokoh yang menjadi tempat penyampaian tokoh utama.
                     Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh di-
                     ketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan penonton.
                 7.  Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang  kepada
                     penonton.
                 8.  Utilitty adalah tokoh pembantu baik dari kelompok hitam atau putih. To-
                     koh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro (punakawan). Kedud-
                     ukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggem-
                     bira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak
                     terlalu penting. Ada  atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi
                     keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi
                     panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun.
                     Dalam kaitan penokohan di dalam teater rakyat atau teater tradisional
                 cenderung bersifat lat. Artinya, setiap pemain atau pemeran yang akan mem-
                 bawakan penokohan cerita tidak berubah atau jarang berubah orang sesuai



                 200         Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213