Page 213 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 1 press
P. 213

Contoh yang dapat dikemukakan, antara lain mengubah lagu, artinya lagu
                    diaransemen dengan warna musik yang tidak sama dengan musik aslinya
                    tetapi syair lagu tetap sama. Misalnya; warna pop diubah ke dalam musik
                    dangdut  atau mengkawinkannya menjadi popdut (pop dangdut).

                        Menyadur dalam konteks cerita ke dalam bentuk lakon dapat kamu
                    lakukan dengan mengubah sumber cerita yang ada, yakni apakah itu dari
                    cerita dongeng, puisi, cerpen, prosa, hikayat, legenda, sejarah  dan sumber
                    cerita lainnya yang diangkat dan dituangkan kedalam bentuk naskah lakon
                    teater.

                    4.   Sanggit

                        Istilah Sanggit atau menyanggit dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
                    (Poerwadarminta, 1984) mengandung pengertian bergeser      atau menggeser
                    sesuatu tetapi  dalam  satu hal  yang sama. Seperti  bambu berderik apabila
                    terjadi gesekan dengan bambu yang lain atau gigi kita menderik apabila terjadi
                    gesekan dengan gigi yang lain.

                        Sanggit  atau menyanggit  dalam  hubungan dengan menyusun naskah
                    lakon tidak sama   dengan menggubah atau teknik      sadur.  Sanggit  lebih
                    mengandung pengertian membuat  atau menyusun cerita  atau lakon bersifat
                    baru, tetapi  tidak melepaskan dari  lakon atau cerita  aslinya. Dapat  pula
                    dikatakan bahwa   Sanggit  adalah proses  pengembangan cerita  dari  tematik
                    yang ada atau pengembangan lakon dari sebuah adegan  atau babak di dalam
                    lakon sehingga lakon yang disusun  benar-benar baru dan tidak sama dengan
                    lakon asli  yang kita  jadikan sumber gagasan lakon baru. Dengan demikian
                    teknik menyusun naskah lakon  dengan cara nyanggit diilhami oleh tematik
                    – tematik lakon yang telah ada dan ditulis orang sebelumnya.

                        Kapankah, kita melakukan Sanggit ? Telah dikatakan bahwa tidak semua
                    sumber cerita dapat dijadikan sumber penulisan atau penyusunan lakon teater.
                    Artinya, proses sanggit hanya dapat dilakukan pada cerita-cerita, kisah yang
                    memungkinkan terjadinya pengembangan lakon atau cerita ke arah peristiwa
                    dramatic,  yakni  memiliki  unsur  konlik  penokohan  cerita  atau  lakon  yang
                    jelas.  Konlik  dalam  lakon  adalah  inti  dari  cerita  atau  kisah  itu  sendiri.
                    Misalnya, dongeng kelinci, apabila   diceritakan hanya  seputar kehidupan
                    keluarga kelinci, yang cinta damai, penuh kasih-sayang pada anak-anaknya,
                    tinggal pada tempat yang subur. Akan tetapi, mereka tidak digambarkan jerih
                    payah Sang Kelinci    dalam  berjuang untuk menciptakan tantangan dan
                    hambatan dikala membangun arti dari sebuah kedamaian, kasih sayang  atau
                    kesuburan sebelumnya. Apa   yang terjadi  ?  Cerita  berkesan datar dan tidak
                    menarik, karena  cerita  tidak mengandung muatan emosi   dari  pesan moral
                    yang ingin disampaikan. Dengan demikian, kedamaian, kasih sayang dan


                                                                                                                                                     Seni Budaya   205
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218