Page 209 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 1 press
P. 209

dengan karakter atau kebiasaan tokoh yang dibawakan dalam membawakan
                    peranannya. Oleh karena itu, di dalam teater rakyat, mengenal pembagian cas-
                    ting berdasarkan kebiasaan tokoh yang dibawakan. Apakah itu tokoh pejabat,
                    penjahat, goro-goro atau peran utama dengan paras yang ganteng.    Dengan
                    tipe casting inilah, teater rakyat akan lebih mudah untuk mengembangkan ce-
                    rita dengan tingkat improvisasi dan spontanitas tinggi tanpa naskah.

                    d.    Karakter

                        Karakter adalah watak atau perwatakan  yang dimiliki tokoh atau pemeran
                    di dalam lakon. Watak atau perwatakan yang dihadirkan pengarang dengan
                    ciri-ciri secara khusus, misalnya berupa; status sosial, isik, psikis, intelektual,
                    dan religi.

                        Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukan
                    atau jabatan yang diemban tokoh dalam hidup bermasyarakat pada lingkup la-
                    kon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata, penggang-
                    guran, gelandangan, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, ulama,
                    ustad, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden, dan lain-lain.

                        Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang
                    jenis kelamin (laki-laki perempuan atau waria), kelengkapan pancaindra atau
                    keadaan kondisi tubuh  (cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar-lem-
                    bek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau
                    sehat,  dan lain-lain.
                        Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus menge-
                    nai hal kejiwaan yang dialami tokoh, seperti; sakit ingatan atau normal, depre-
                    si, traumatic, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, der-
                    mawan, dan lain-lain.

                        Intektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus
                    mengenai hal sosok tokoh dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam meng-
                    ambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecer-
                    dasan (pandai atau bodoh, cepat tanggap atau apatis, tegas atau kaku, lambat
                    atau cepat berpikir), kharismatik (gambaran sikap sesuai dengan kedudukan
                    jabatan), tanggung jawab (berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan
                    dalam koridor yang benar).
                        Karakter tokoh akan lebih mudah dicerna, karena kekhasan tokoh dan
                    pembiasaan membawakan tokoh menjadi landasan dalam membangun karak-
                    ter peran di dalam penyajian lakon teater. Biasanya pemeran yang berperawa-
                    kan tinggi besar, berperilaku kasar, handal menampilkan silat akan cenderung
                    membawakan tokoh dengan karakter Jawara atau tokoh jahat. Adapun pemain
                    yang berperawakan tinggi besar dengan paras ganteng akan menerima tokoh



                                                                                                                                                     Seni Budaya   201
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214