Page 173 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 173
Masab siwa-buddha dengan pengaruh khusus Kalacakratantra dapat dilihat
pada peninggalan-peninggalan arkeologi seperti di Candi Jawi. Prapanca
dalam Nagarakertagama Bab 56 ayat 1 dan 2 melukiskan monumen ini
dengan sangat indah. Bagian bawah candi yaitu bagian dasar dan bagian
badan candi adalah Siwaitis dan bagian atas atau atap, adalah buddhistis,
sebab di dalam kamar terdapat arca Siva dan diatasnya di langit-langit
terdapat sebuah arca Aksobhya. Inilah alasannya mengapa Candi Jawi
sangat tinggi dan oleh karena itu disebut sebuah Kirthi. Dalam tantra
Hindu prinsip metafisik Siwa-Shakti dimanifestasikan di dunia material
ini dalam wujud laki dan perempuan sedangkan dalam tantra Buddha
pola sejenis diikuti dimana prinsip-prinsip metaffisik Prajna dan Upaya
termanifestasikan dalam wujud perempuan dan laki-laki. Tujuan tertinggi
dari kedua masab tantra ini adalah penyatuan sempurna yaitu penyatuan
antara dua aspek dari realitas dan realisasi dari sifat-sirat non-dualis dari
roh dan non-roh.
2. Yantra.
Fungsi dan manfaat Yantra, dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu
bagi umat sedharma adalah:
a. Simbol sesuatu yang dihormati/dipuja.
b. Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan agama yang
diyakininya.
c. Media memusatkan pikiran.
Yantra adalah bentuk “niyasa” (symbol, pengganti yang sebenarnya) yang
diwujudkan oleh manusia untuk mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa, seperti misalnya dalam perpaduan warna,
kembang, banten, gambar, arca, dan lain-lain. Setiap yantra baik dari segi
bentuk maupun goresan yang tertera pada yantra tersebut mempunyai
arti yang berbeda serta tujuan yang berbeda pula. Karena yantra
mempunyai tujuan dan manfaat yang berbeda sehingga bentuk-bentuk
yantra dikembangkan dan diberi sentuhan artistik modern. Yantra tidak
lagi kelihatan seperti barang seni atau seperti sebuah perhiasan tertentu.
Bentuk yantra sudah disesuaikan dengan kebutuhan si pemakainya.
Dengan berkembangnya zaman seperti sekarang ini, banyak sekali yantra
dibentuk kecil, misalnya dalam bentuk kalung, gelang dan cincin. Memang
sebaiknya yantra tersebut diusahakan selalu dekat dengan si pemakainya.
Dengan kedekatan itu, maka antara energi yang ada dalam yantra dan
energi si pemakai menjadi saling menyesesuaikan. Yantra dapat diibaratkan
sebagai polaritas energi positif yang secara terus menerus mempengaruhi
si pemakainya.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 163