Page 217 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 217

atma”  di  ubun-ubun dibayangkan adanya   padma  berdaun seribu dengan
                  mahkotanya berupa atman yang bersinar “spatika” yaitu berkilau bagaikan
                  mutiara.

                  Objek lain diluar tubuh manusia  misalnya  bintang, bulan, matahari, dan
                  gunung. Penggunaan bintang sebagai     objek akan membantu para    yogi
                  menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yang
                  digunakan membawa     kearah kedamaian batin, matahari  untuk kekuatan
                  phisik, dan gunung untuk kesejahteraan. Objek diluar badan yang lain
                  misalnya  patung dan gambar dari     Dewa-Dewi, Guru Spiritual. yang
                  bermanfaat bagi terserapnya vibrasi kesucian dari objek yang ditokohkan
                  itu. Kemampuan pengikut yoga melaksanakan Dharana dengan baik akan
                  dapat memudahkan yang bersangkutan mencapai Dhyana dan Samadhi.

               7.  Dhyana
                  Dhyana berarti meditasi, adalah perjalanan untuk lebih jauh masuk dalam
                  pikiran dan diri (the self) dan mulai meniadakan eksistensi tubuh. Dhyana
                  adalah suatu keadaan dimana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada
                  objek yang disebutkan dalam   Dharana  itu, tanpa  tergoyahkan oleh objek
                  atau gangguan atau godaan lain baik yang nyata      maupun yang tidak
                  nyata. Gangguan atau godaan yang nyata dirasakan oleh Panca Indra baik
                  melalui  pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa   lidah maupun rasa
                  kulit. Ganguan atau godaan yang tidak nyata   adalah  dari  pikiran sendiri
                  yang menyimpang dari    sasaran objek Dharana. Tujuan Dhyana     adalah
                  aliran pikiran yang terus menerus kepada Sang Hyang Widhi melalui objek
                  Dharana, lebih jelasnya Yogasutra Maharsi Patanjali menyatakan:

                  “Tantra Pradyaya Ekatana Dhyanam”
                  Terjemahannya;

                  Arus  buddhi  (pikiran) yang tiada  putus-putusnya  menuju tujuan (Sang
                  Hyang Widhi).
                  Kaitan antara Pranayama, Pratyahara dan Dhyana sangat kuat, dinyatakan
                  oleh Maharsi Yajnawalkya sebagai berikut:
                  ”Pranayamair Dahed Dosan,

                  Dharanbhisca Kilbisan,
                  Pratyaharasca Sansargan,
                  Dhyanena Asnan Gunan”:









                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   207
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222