Page 5 - E-Suplemen Struktur dan Fungsi Biomolekul_Neat
P. 5
ASAM AMINO
Asam amino adalah senyawa organik penyusun protein yang mengandung
satu atom karbon (C) dapat mengikat empat gugus yang meliputi gugus amina ( –
–
NH ), gugus karboksil ( COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari
2
residu). Gugus sisa atau rantai samping dapat membedakan satu asam amino
dengan asam amino lainnya (Nelson, et al., 2008). Senyawa asam amino menjadi
senyawa pembentukan protein yang hanya tersusun dari 20 asam amino yang
dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku. Struktur asam amino
dapat dilihat pada Gambar 1. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam
amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk
biosintesis protein, maka kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keton
yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat dan diubah menjadi urea. Asam
amino memiliki atom C pusat yang mengikat empat gugus yang berbeda, sehingga
asam amino memiliki dua konfigurasi yaitu konfigurasi D dan konfigurasi L (lihat
Gambar 2). Molekul asam amino mempunyai konfigurasi L apabila gugus –NH2
terdapat di sebelah kiri atom karbon α dan bila posisi gugus NH2 di sebelah kanan
karbon α, maka molekul asam amino disebut asam amino konfigurasi D (Nelson &
Cox, 2005).
Gugus Amina Gugus Karboksil
Gugus R
Gambar 1. Struktur Dasar Asam Amino
Sumber: dokumentasi pribadi dibuat dengan Canva
Asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar
seperti eter, aseton, dan kloroform (Sitompul 2004). Berdasarkan sifat kimia rantai
sampingnya, asam amino dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu asam amino
yang bersifat basa lemah, asam lemah, hidrofilik dan hidrofobik (Almatsier 2006).
1