Page 11 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 11
Langkah kakiku terhenti tepat di tengah meja putih,
membelah simetris ruang antara meja dan layar hijau dan
berhadapan dengan mereka.
“Usiamu saat ini benar masih dua puluh tujuh tahun?” tanya
pria yang pertama.
“Iya, mas,” jawabku.
“Apa yang kamu harapkan kalau mendapat peran ini?” tanya
pria kedua.
“Aku ingin menjadi aktris yang terkenal dan bermain di
berbagai film,” jawabku.
“Tidak mudah lho menjadi aktris, harus siap dan serba bisa,”
kata pria pertama.
“Aku pasti bisa, mas,” jawabku dengan semangat.
“Kamu boleh berbaring di atas meja putih itu, dan berpura-
pura menjadi mayat,” kata pria kedua.
“Hah?”
“Kita mau menguji kemampuan kamu berakting. Ikuti apa
katanya,” kata pria pertama.
“Baik, mas,” jawabku sambil mengambil posisi terbaring,
dengan posisi tubuhku terlentang di atas meja putih itu,
tangan kiriku terjuntai ke bawah, sementara tangan kananku
berpegang di pinggang, lalu mataku menatap kosong ke arah
plafon ruangan.
“Bagus, pertahankan posisi itu,” kata pria kedua.
8