Page 12 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 12

Aku  berusaha  diam  tak  bergeming,  lantas  entah  kenapa,
               lampu tiba-tiba mati dan seisi ruangan gelap gulita.

               “Jangan bergerak, Marni, kamera ini tetap merekam posisimu,
               kira-kira beberapa menit lagi,” kata pria kedua.
               Samar-samar tatapanku menyadari ada kedip lampu merah,
               seperti titik yang sedang merekam diriku. Tiba-tiba saja rasa
               takut berkecamuk di benakku. Ada sesuatu yang tidak beres.
               Sekujur  tubuhku  terasa  dingin  bergetar.  Ada  sesuatu  yang
               membekap  mulutku  dan  menyumpal  sehelai  kain  setengah
               basah dengan wangi yang tajam dan membuat kesadaranku
               perlahan menghilang.

               “Hanya  itu  yang  kamu  ingat?”  tanya  petugas  polisi  di
               hadapanku.

               “Iya, dan ketika sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Kata
               perawat,  aku  ditemukan  tergeletak  di  daerah  bukit  di
               sekitaran  jalan  sepi  di  belakang  kompleks  rumah  sakit  ini,”
               jawabku.

               “Kami sudah mengecek semua informasi dan lokasi yang kamu
               sebutkan itu, dan sayangnya semuanya tidak benar. Tempat
               audisi itu tidak pernah ada, iklan di surat kabar tidak pernah
               ada,  dan  orang-orang  termasuk  nama  agensi  dan  rumah
               produksinya juga tidak ada,” kata si petugas.

               “Tapi  bagaimana  mungkin?  Kalian  bisa  menjelaskan  ini?”
               kataku yang bangkit berdiri dari kursiku di hadapan si petugas
               dan melihat ke arah kakiku, tetesan darah segar mengalir dari
               selangkangan melewati kedua paha dan betisku.





                                                                     9
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17