Page 19 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 19

“Kamu  tidak  bilang  kalau  dia  adalah  ayah  dari  bayi  di
               kandunganmu, Ati. Kenapa?” tanya Endah dengan penuh
               amarah.

               “Karena dia sudah bulat dengan keputusannya sendiri,”
               balas Melati.

               “Pria  biadab!  Seharusnya  dari  dulu  dia  melamarmu.
               Bukannya menyiksa dan memanfaatkanmu seperti ini!”
               kata Endah memukul meja di hadapannya.

               “Dia sudah tiada, Mbak. Aku hanya bisa ikhlas,” jawab
               Melati.

               “Dipikirnya dia adalah pahlawan. Mungkin untuk orang
               lain, tapi pengecut untuk kamu, Ati!”

               Melati  hanya  bisa  menangis  sambil  memeluk  Endah,
               sahabatnya.

               Kematian  Togar,  kekasihnya,  meninggalkan  jejak
               kenangan yang disesali sekaligus melukai hatinya.














                                                                    16
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24