Page 25 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 25
Dia selalu bilang, bahwa dalam hidupnya, dia hanya
sekali berkeluh, ketika pertama kali, suaminya pergi
meninggalkannya dengan tidak sepeserpun
menafkahinya.
Tetapi dia bersyukur karena memiliki putra
kesayangannya yang dibesarkannya dengan susah payah,
hingga bisa kuliah, jadi sarjana dan membeli rumah
sederhana yang lebih layak untuk ditinggali olehnya.
Kamu mungkin bertanya kenapa dia masih berjualan
jamu gendong di sana, dan aku, putranya yang sudah bisa
memberikannya kehidupan yang lebih baik tetap tidak
didengarkannya ketika aku meminta dia beristirahat di
rumah.
Karena dia tidak ingin kami lupa arti kerja keras dan
pengorbanannya, itu jawabnya, dan karena pelanggan
setianya akan sangat kehilangan dia, kalau dia tidak
berjualan di tempat itu lagi.
22