Page 58 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 58

Roy     :  “Mel, saya mungkin bukan pria yang paling
                           baik atau sempurna di dunia ini. Tapi saya
                           berharap, bisa menjadi teman kamu sampai
                           tua, mengisi hari-harimu dengan cinta dan
                           berbagi  tentang  semuanya.  Jika  kamu
                           berkenan, menikah denganku…”
                Meli    :  (dengan  mata  berlinang  dan  mengangguk
                           berkali-kali) “Iya, aku mau, aku bersedia…”


               Roy memasangkan cincin di kotak itu ke jari manis Meli,
               dan  ketika  ia  berdiri,  seketika  Meli  memeluknya  erat.
               Semua  orang  bertepuk  tangan  dan  mengelu-elukan
               mereka. Maria ikut bertepuk tangan, meski nyaris saja ia
               tidak  bisa  menyembunyikan  matanya  yang  berkaca.
               Maria  berjalan  mundur  perlahan  dan  berbalik,
               meninggalkan  mereka.  Alunan  lagu  romantis  diputar
               keras  di  café  itu,  merayakan  kebahagiaan  dan
               kemenangan  cinta.  Maria  menghilang  dari  tempat  itu,
               mencoba mengubur perasaan kecewa dalam hatinya.

               ***

               Belajar Move On

               Sore yang indah, dengan langit kemerahan, angin bertiup
               sepoi,  dan  Maria  duduk  di  atas  sebuah  bukit,
               memandang  keindahan  bentang  alam  kota  yang
               ditinggalinya.  Karel  berjalan  mendekatinya,  lalu  ikut
               duduk  di  sampingnya,  meletakkan  tas  ranselnya  di



                                                                    55
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63