Page 8 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 8

Dia tersenyum menatapku.

               “Tapi  kamu  jadi  bisa  menikmati  hangatnya  cahaya
               matahari pagi ini, Sofie. Coba lihat sekelilingmu, orang
               yang  berlalu  lalang,  kendaraan,  baunya  dan  juga
               semangat dunia,” katanya.

               “Bau aspal, apek, dan banyak orang yang belum mandi!”
               komentarku cuek.

               “Kamu juga belum mandi, Sis. Pikirmu baumu harum?”
               ejek Abigail.

               Kami sama-sama tertawa.

               “Aku tidak punya sepeda,” kataku.

               “Kita  jalan  kaki  saja  sama-sama,”  kata  Abigail
               meneruskan langkahnya sambil mendorong sepedanya.

               “Ngapain  sih  kita  ke  taman  sepagi  ini  di  hari  Minggu?
               Harusnya  kamu  istirahat  saja,  Sis,  besok  kan  mau
               berangkat reportase di luar kota. Biar fit aja,” kataku.

               “Aku  ingin  jalan  sama  sahabatku  dong.  Masa  hanya
               malas-malasan saja,” jawabnya.

               Sesampai di taman kota, kami mencari ruang yang lapang
               di rerumputan, menjauh dari sejumlah orang yang juga
               menggelar keranjang piknik mereka dalam kebersamaan
               keluarga  atau  kekasih  masing-masing.  Kami  memilih
               tempat yang tenang, dan dekat dengan pohon beringin
               besar yang teduh.

                                                                     5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13