Page 13 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 13

“Udah  ih,  kok  obrolannya  jadi  gini  sih,”  kata  Nanda
               sambil mengecup pipiku sekali.

               “Mas,  aku  pesennya  air  mineral  dingin  ya,”  kata  Leo
               kepada pelayan café yang menghampiri meja kami.

               “Eh,  tumben  air  mineral,  apa-apaan  ini?  Minum  kopi,
               coy!” kata Nanda.

               “Baru tadi pagi aku cek up ke dokter. Kayaknya ada batu
               ginjal, kudu hati-hati minum yang berwarna dan berasa,”
               jawab Leo.

               “Serem  tuh,  pasti  sakit  kalo  pas  buang  air  kecil,”
               komentarku.

               “Makanya  mulai  belajar  hidup  sehat  lagi,  bro,  banyak
               pantangannya sekarang,” jawab Leo.

                Nanda tampak serius memperhatikan pesan di telepon
               genggamnya. Aku tahu kalau ia merasa terusik. Ini adalah
               hari Minggu malam, seharusnya ia tidak diganggu oleh
               urusan kerja. Bosnya di kantor adalah tipikal maniak kerja
               yang    ketika    menginginkan     sesuatu,   berusaha
               memaksakan diikuti dan didengarkan oleh semua orang.

               Mataku sempat mengintip beberapa deret kalimat yang
               tampil di layar telepon genggamnya, bertuliskan; laporan
               pertanggungjawaban besok sudah harus di e-mail saya
               sebentar,  untuk  direkap…  -  aku  memutuskan  untuk
               mengalihkan  perhatianku,  mencoba  tidak  terlihat
               mendiktenya  untuk  mengabaikan  saja  pesan  tersebut.

                                                                    10
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18