Page 134 - test yy
P. 134

BAB 6 : PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL     127


                   dicapai  melalui  proses  pendidikan  dan  komunikasi  dalam
                   kehidupan bersama sebagai suatu bangsa.
                          Kearifan  lokal  merupakan  usaha  manusia  menggunakan

                   akal  budinya  untuk  bertindak  dan  bersikap  terhadap  sesuatu,
                   objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu. Kearifan
                   adalah  proses  sekaligus  produk  budaya  manusia,  dimanfaatkan
                   untuk mempertahankan hidup. Pengertian demikian, mirip pula
                   dengan gagasan Geertz (1973):Local wisdom is part of culture. Local
                   wisdom is traditional culture element that deeply rooted in human life
                   and  community  that  related  with  human  resources,  source  of  culture,
                   economic, security and laws. lokal wisdom can be viewed as a tradition
                   that related with farming activities, livestock, build house etc.
                           Geertz  menekankan  bahwa  kearifan  lokal  merupakan

                    bagian  dari  budaya  yang  mengakar  dalam  kehidupan
                    masyarakat  baik  masyarakat  itu  sendiri,  budaya,  ekonomi,
                    keamanan dan hokum serta pola hidup yang terus dilestarikan.
                           Pendidikan  berbasis  kearifan  lokal  adalah  pendidikan
                    yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi
                    konkret  yang  mereka  hadapi.  Pendidikan  ini  mereflesikan

                    Peraturan  Pemerintah  Nomor  19  Tahun  2005  yang  menyatakan
                    bahwa  perkembangan  pendidikan  haruslah    dikembangkan
                    sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, sosial budaya,
                    dan  peserta  didik.  Penguatan  metode  pembelajaran  berbasis
                    kearifan  lokal  dapat  dimulai  dari  optimalisasi  proses
                    pembelajaran  berbasis  kearifan  lokal  yang  menghasilkan
                    pengetahuan dan karakter peserta didik yang lebih arif terhadap
                    lingkungan  yang  mereka  hadapi.  Kurikulum  2013  melalui

                    pendekatan afektif dalam pembelajaran tematik integratif sangat
                    mendukung       pendidikan      karakter     dalam     pembelajaran.
                    Pembelajaran  yang  bersifat  praktik  terpadu  dan  kontekstual
                    dapat  memberi  sumbangsih  dalam  menangkap  isu-isu  kearifan
                    lokal  dalam  kebudayaan.  Sehingga,  pembelajaran  berbasis
                    kearifan  lokal  daerah  perlu  diakomodatif  dan  potensi  bangsa

                    yang multikulutur seperti Indonesia harus digali kembali.
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139