Page 305 - test yy
P. 305
298 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
BAB 14
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(Dimensi Spiritualitas dalam Praktik Pendidikan
Terhadap Anak : Telaah Pendidikan Mikro)
A. PENDAHULUAN.
Pendidikan terhadap anak merupakan aspek yang
fundamental dalam proyeksi pendidikan secara keseluruhan.
Karena pendidikan terhadap anak sejak pranatal ke usia dini
hingga masa remaja adalah periode yang paling krusial dalam
pembentukan mental, kepribadian dan intelektualitas seorang
anak. Oleh karena itu upaya konseptualisasi terus dilakukan oleh
para pakar pendidikan, ataupun orang-orang yang memiliki
kepedulian terhadap persoalan pendidikan.
Menurut Robert Owen, tujuan utama pendidikan adalah
pengembangan sikap moral. Anak-anak diumpamakan seperti
sebuah plastik yang dengan mudah dapat dibentuk. Dengan
metode pendidikan tertentu seorang anak dapat dibentuk untuk
menjadi sesuai apa yang menjadi tujuan metode tersebut. Dalam
Islam salah satu unsur penting wahana pengembangan sikap
moral adalah ilmu tasawuf, karena di dalamnya sarat dengan
nilai-nilai pengajaran moral (akhlak) yang disubstitusikan pada
pengabdian menyeluruh pada hakekat keberadaan Tuhan.
Seorang anak sejak prenatal hingga masa remaja melalui
tahapan-tahapan perkembangan. Dalam hal ini berkembang
banyak penafsiran mengenai hakekat perkembangan seorang
anak. John Locke berpendapat bahwa pada permulaannya jiwa
seorang anak adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang
kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pengalaman atau
empiri. Menurutnya jiwa seorang anak akan mengalami kesan-
kesan yang secara asosiatif berhubungan satu sama lain, dan
bersumber pada dua macam pengalaman, yaitu: (1) pengalaman
luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca