Page 309 - test yy
P. 309

302    “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”



                B.  PEMBAHASAN.
                    1. Signifikansi Spiritualitas dalam Pendidikan Terhadap Anak.
                              Upaya  konseptualisasi  pendidikan  dengan  nilai
                       spiritual  terhadap  anak  adalah  kebutuhan  yang  sangat

                       mendesak,  karena  minimnya  kajian  terhadap  hal  tersebut,
                       membuat para orangtua kekurangan rujukan dalam mendidik
                       anak.  Fakta  mengenai  kekerasan  terhadap  anak  yang
                       menghiasi  media  massa  dan  televisi  menjadi  realitas  yang
                       sangat  jelas  dari  kurangnya  pemahaman  orangtua  terhadap
                       anak-anaknya. Selain itu di masa kini lingkungan sosial yang
                       ada  sudah  semakin  tidak  kondusif  bagi  perkembangan
                       motivasi spiritual seorang anak, karena menurut Prof. Dr. H.

                       Noeng  Muhadjir,  motivasi  anak  terkait  pada  lingkungan
                       sosialnya. Oleh karena itu upaya elaborasi aspek spiritualitas
                       dalam  proses  pendidikan  anak  penting  untuk  dilakukan,
                       dalam  rangka  memperkaya  khasanah  pemikiran  dalam
                       pendidikan Islam, mengingat persoalan spiritualitas adalah hal
                       yang sangat inheren dalam konsepsi normatif agama Islam.

                              Selain  itu,  menurut  Prof.  Dr.  H.  Noeng  Muhadjir,  di
                       masa    depan     diperlukan     perspektif    psikologis     yang
                       menumbuhkan kemampuan kreatif-konstruktif, yakni mampu
                       mengarahkan  seseorang  senantiasa  dalam  kondisi  normal
                       secara  spiritual  (zero  mind  process),  sehingga  yang  dirasakan
                       adalah  rasa  damai,  rasa  aman  dan  rasa  terlindungi  yang
                       bersifat  transenden,  atau  dalam  pengertian  normatifnya
                       disebut  dengan  Nafs  al-Muthmainnah.  Dalam  hal  ini  Prof.  Dr.

                       H.  Noeng  Muhadjir  menambahkan,  bahwa  landasan  filosofis
                       untuk  pentingnya  spiritualitas  dalam  pendidikan  terhadap
                       anak  adalah  paradigma  filsafat  teo-humanistik,  karena  bisa
                       dipastikan     bahwa       landasan      filosofis    humanisme
                       antroposentris,  tidak  memberi  ruang  bagi  wawasan  filosofis
                       yang membawa nilai-nilai ketuhanan dan spiritualitas.

                              Upaya penjelajahan terhadap aspek spiritualitas dalam
                       proses pendidikan anak harus segera dilakukan, karena tradisi
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314