Page 320 - test yy
P. 320
BAB 14 : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 313
spiritual, seperti menjadi orangtua spiritual adalah sebuah
proses di mana orangtua atau pengasuh mempunyai
kesempatan untuk berbicara dengan anak-anaknya
mengenai proses kedewasaan spiritual tanpa berkhutbah
dan memberikan asupan nilai yang bersifat indoktrinasi.
Pemikiran ini sejalan dengan pendapat Inayat Khan dalam
konsep unlearn untuk menanamkan nilai-nilai spiritual
terhadap anak.
C. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan beberapa hal,
bahwa seorang anak (manusia) difahami secara eksistensial
sebagai mahluk spiritual dan substansi kediriannya bersifat
ruhaniah dan bukan materil. Karenanya pengalaman yang dialami
dalam kehidupan duniawi adalah proses 'pengalaman materil'
sekaligus ‘pengalaman spiritual’. Sementara itu dimensi
spiritualitas terhadap pendidikan anak pada masa kini sangat
terasa urgensinya, karena baik dari perspektif pemikir pendidikan
Barat maupun pendidikan Islam, tidak ada satu tokoh pun yang
menghadirkan wacana spiritualitas sebagai wahana pendidikan
anak. Para pemikir Barat, banyak terjebak pada determinisme
rasionalitas, sehingga menganggap proyeksi spiritualitas dalam
proses pendidikan anak adalah suatu hal yang irrasional dan tidak
dapat dibuktikan secara empiris. Begitupula halnya dengan para
pemikir pendidikan Islam baik pemikir klasik maupun
kontemporer, karena sejak awal telah terjadi polarisasi pemikiran
pendidikan Islam antara yang bersifat rasional-filosofis dengan
yang bersifat agamis-murni.
Selain itu wacana spiritual parenting yang dikembangkan
oleh para psikolog pendidikan anak di Barat, telah mendapat
apresiasi yang luas dari kalangan Muslim, dan penting untuk
dielaborasi lebih lanjut. Bersesuaian dengan itu tampaknya isu
'spiritualitas' akan menjadi wacana global yang menjadi ruh baru
yang tidak saja terjadi pada dunia pendidikan, akan tetapi pada