Page 318 - test yy
P. 318

BAB 14 : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI     311


                         Awakening      Child,   juga    menemukan       potensi-potensi
                         pembawaan  spiritual  ('spiritual  traits')  pada  anak-anak,
                         seperti  sifat  keberanian,  optimisme,  keimanan,  perilaku

                         konstruktif,  empati,  sikap  memaafkan,  dan  bahkan
                         ketangkasan  dalam  menghadapi  amarah  dan  bahaya.
                         Semua  itu,  menurut  penelitian  Sinetar,  menjadi  sifat-sifat
                         spiritual anak-anak sejak usia dini.
                                 Dari  paradigma  Spiritual  Qoutient  (SQ)  kemudian
                         berkembang  konsep  Spiritual  Parenting  (SP)  yang  digagas
                         oleh  banyak  pakar  psikologi  anak,  menyikapi  kondisi
                         masyarakat  yang  hampa  moral  dan  nilai-nilai  luhur

                         ditambah  ekses  negatif  dari  media  televisi,  internet,
                         lingkungan,  serta  sistem  pendidikan  modern  yang  lebih
                         menekankan pada materi dan tercapainya prestasi, sehingga
                         mengubur jiwa suci anak-anak masa kini.
                                 Menurut  Pamugari,  −seorang  psikolog  Universitas
                         Indonesia−,  Spiritual  Parenting  adalah  sistem  pengasuhan

                         anak  dengan  paradigma  menanamkan  jiwa  keimanan  dan
                         kesadaran  rohani.  Dari  sisi  metode  hal  ini  tergolong  baru,
                         karena     menggunakan         paradigma      holistik    dalam
                         memandang  manusia.  Akan  tetapi  dari  sisi  makna,
                         pengertian,  isi  (content)  dan  pendekatan,  hal  ini  bukanlah
                         suatu hal yang baru, karena jauh sebelum konsep  Spiritual
                         Parenting  ini  muncul,  secara  implisit  nilai-nilai  spiritual
                         dalam  pendidikan  telah  dibahas  oleh  para  pemikir,  dan

                         tokoh-tokoh utama dari kalangan sufi Islam.
                                 Sejalan  dengan  pendapat  Inayat  Khan,  bahwa
                         pendidikan  agama  tidak  cukup  untuk  membangun
                         spiritualitas anak, karena pendidikan agama biasanya telah
                         diformat  dan  kebanyakan  lebih  menekankan  pada  ritus-
                         ritus dan tradisi yang lebih menekankan pada ibadah sosial

                         dan kurang menekankan pada inner self atau 'dunia dalam'
                         anak.  Proses  pengasuhan  anak  dalam  Spiritual  Parenting
                         berwawasan  lebih  luas  dan  mendalam,  karena  membantu
   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323